China Rancang Aturan untuk Beri Developer Properti Lebih Banyak Akses ke Dana Escrow



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China sedang menyusun aturan nasional untuk memudahkan pengembang properti mengakses dana dari penjualan yang masih disimpan di rekening escrow dalam langkah terbaru untuk meredakan krisis uang yang parah di sektor ini.

Mengutip Reuters (20/1), aturan baru ini akan membantu pengembang memenuhi kewajiban utang, membayar pemasok dan operasi keuangan dengan membiarkan mereka menggunakan dana di escrow yang saat ini dikendalikan oleh pemerintah kota tanpa pengawasan pusat.

Aturan baru yang diusulkan bertujuan untuk memungkinkan pengembang menggunakan dana escrow untuk menyelesaikan bangunan yang belum selesai terlebih dahulu dan kemudian untuk tujuan lain


Adapun, selama ini pembatasan peraturan pada pinjaman telah mendorong sektor ini ke dalam krisis. Misalnya, China Evergrande Group yang pernah menjadi pengembang terlaris di China tetapi sekarang menjadi perusahaan properti paling berhutang di dunia dengan kewajiban US$ 300 miliar.

Baca Juga: Thailand Terapkan Bebas Karantina bagi Turis yang Telah Divaksin Mulai 1 Februari

"Penghentian mendadak pada rekening escrow oleh otoritas lokal setelah kecelakaan Evergrande mencekik likuiditas untuk beberapa nama berkualitas baik. Koreksi oleh pemerintah pusat sangat dibutuhkan," kata Nan Li, profesor keuangan di Universitas Shanghai Jiao Tong.

Seperti diketahui, pengembang Cina diizinkan untuk menjual proyek perumahan sebelum menyelesaikannya namun diharuskan untuk menempatkan dana tersebut di rekening escrow. Uang tunai yang disimpan di escrow biasanya menyumbang 50% hingga 70% dari dana pra-penjualan pengembang.

Banyak pemerintah daerah menahan penarikan dari rekening escrow pada tahun 2021 di tengah kekhawatiran penularan setelah berita masalah utang Evergrande, meninggalkan beberapa proyek di seluruh negeri yang belum selesai dan memperburuk arus kas untuk pengembang.

Dipandu oleh Komite Pembangunan dan Stabilitas Keuangan tingkat kabinet, regulator utama sektor ini Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan dan otoritas lainnya sedang menyusun aturan baru. Rencananya, aturan tersebut diluncurkan paling cepat akhir Januari dalam upaya untuk mencegah krisis yang lebih luas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Beijing Periksa Perusahaan Rantai Pasok Dingin

Indeks Hang Seng Mainland Properties naik 1,6% dalam perdagangan sore setelah laporan tersebut dan berakhir hampir 6% lebih tinggi pada hari Rabu (19/1). Pengembang properti China Shimao Group Holdings, Sunac China Holdings dan Country Garden Holdings memimpin kenaikan sektor ini, masing-masing ditutup naik 11,3%, 7,6% dan 8,3%.

Sebagai informasi, Beijing telah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas di sektor properti termasuk mempermudah pengembang yang didukung negara untuk membeli aset yang bermasalah sektor perusahaan swasta yang berhutang.

Editor: Tendi Mahadi