China: Secara Historis Kita Semakin Dekat dari Sebelumnya dengan Persatuan Taiwa



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mengatakan telah mengambil langkah bersejarah untuk mencapai penyatuan dengan Taiwan. Pernyataan tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah Partai Komunis yang berkuasa mengakhiri perhelatan kongres yang memberi Presiden Xi Jinping tampuk kekuasaan selama lima tahun lagi.

“Kita lebih dekat dari sebelumnya dalam sejarah – dan kami lebih percaya diri dan mampu dari sebelumnya – untuk mewujudkan peremajaan nasional,” kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan Ma Xiaoguang dalam jumpa pers reguler di Beijing, Rabu, seperti yang dikutip Bloomberg. 

Dia menambahkan, “Demikian pula, kami juga lebih dekat dari sebelumnya dalam sejarah – serta lebih percaya diri dan mampu – untuk mewujudkan reunifikasi penuh tanah air.”


Ma menjawab pertanyaan tentang pidato kebijakan luas yang disampaikan Xi di awal kongres, di mana komentarnya tentang Taiwan mendapat tepuk tangan paling keras. Xi mengatakan selama pidato itu bahwa roda sejarah sedang bergulir menuju reunifikasi China dengan Taiwan.

“Reunifikasi lengkap negara kita harus diwujudkan dan tanpa ragu dapat diwujudkan,” tambah pemimpin China itu, tanpa merinci jangka waktu. 

Baca Juga: Xi Jinping Kian Memperkuat Cengkeramannya Saat Kongres Partai Ditutup

Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai wilayah yang memisahkan diri.

China juga mengabadikan penolakannya terhadap kemerdekaan Taiwan ke dalam konstitusi partai selama perombakan kepemimpinan dua kali satu dekade. Dokumen tersebut menekankan dengan tegas bahwa China menentang kemerdekaan Taiwan, serta untuk memajukan model “satu negara, dua sistem” yang telah diusulkan Beijing untuk Taiwan.

Tanda-tanda semakin jelas

Sebelumnya diberitakan, China sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi konflik atas kemungkinan terjadinya bentrokan dengan Amerika Serikat atas Taiwan. Salah satu tandanya adalah seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan pengalaman tempur terpilih kembali sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat (CMC) pada hari Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: Xi Jinping Ingin Rebut Taiwan Lebih Cepat dari yang Diperkirakan Sebelumnya

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie