China Sukses Uji Coba Sistem Pencegat Rudal, Diklaim Hanya untuk Bertahan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Pertahanan China mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan uji coba sistem pencegat rudal baru, Reuters melaporkan pada Senin (20/6).

Dalam laporannya, kementerian mengklaim sistem tersebut hanya memiliki kemampuan bertahan dan tidak akan menargetkan negara mana pun.

China sebelum ini telah beberapa kali melakukan uji coba sistem pencegat rudal dan diumumkan kepada publik pada 2018 dan 2021. Namun, media pemerintah mengatakan China telah melakukan uji sistem anti-rudal setidaknya sejak 2010.


Baca Juga: China dan Rusia Tuduh AS Memicu Ketegangan di Semenanjung Korea

Kementerian Pertahanan China dalam laporannya hari Minggu (19/6) mengatakan bahwa uji teknologi pencegat rudal anti-rudal berbasis darat telah dilakukan.

"Tes tersebut mencapai tujuan yang diharapkan. Tes ini bersifat defensif dan tidak ditujukan ke negara mana pun," ungkap kementerian, seperti dikutip Reuters.

Melalui skema modernisasi ambisius yang diawasi oleh Presiden Xi Jinping, China telah meningkatkan penelitian ke semua jenis rudal, dari yang dapat menghancurkan satelit di luar angkasa hingga rudal balistik berujung nuklir.

Baca Juga: China: Kami Tidak akan Menjadi yang Pertama Menggunakan Senjata Nuklir

Sayangnya, China hanya memberikan sedikit rincian tentang program misilnya sendiri. Informasi yang ada saat ini hanya berasal dari pernyataan singkat Kementerian Pertahanan atau media pemerintah.

China dan Rusia juga telah berulang kali menyatakan penentangan terhadap penyebaran sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea Selatan.

Pemerintah China menilai radar milik THAAD cukup kuat untuk menembus wilayah mereka. Bersama Rusia, China juga telah mengadakan simulasi latihan anti-rudal.