China: Taiwan Adalah Pengembara yang pada Akhirnya akan Pulang



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Taiwan adalah pengembara yang pada akhirnya akan pulang dan bukan bidak catur untuk dimainkan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada Senin (20/12), menegaskan kembali tekad Beijing untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan dalam dua tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer juga diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya, membuat marah Taipei dan mengundang keprihatinan mendalam Amerika Serikat.

Berbicara di Beijing, Wang yang juga Penasihat Negara menyatakan, penyebab ketegangan saat ini adalah upaya Pemerintah Taiwan untuk "mengandalkan Amerika Serikat untuk kemerdekaan", dan AS serta negara-negara lain yang mencoba "menggunakan Taiwan untuk mengendalikan China".


“Tindakan sesat inilah yang telah mengubah status quo dan merusak perdamaian di Selat Taiwan, melanggar konsensus komunitas internasional dan norma-norma dasar hubungan internasional,” kata Wang yang juga mantan kepala Kantor Urusan Taiwan China, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Beberapa Hal Ini Dipercaya Bisa Mempersulit Upaya Invasi China ke Taiwan

Untuk menanggapi hal tersebut, Wang menegaskan, China telah mengambil "tindakan balasan yang kuat" untuk "mengejutkan arogansi" dari mereka yang mencari kemerdekaan formal Taiwan.

"Taiwan adalah pengembara yang pada akhirnya akan pulang, bukan bidak catur untuk digunakan oleh orang lain. China harus dan akan dipersatukan kembali," tegasnya.

China sangat marah dengan dukungan untuk Taiwan dari Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata pulau itu meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.

Pemerintah Taiwan telah berulang kali mengecam tekanan China dengan mengatakan, hanya rakyat Taiwan yang memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka dan tidak akan menyerah pada ancaman.

Editor: S.S. Kurniawan