China Tak Punya Ruang untuk Berkompromi dengan Kemerdekaan Taiwan



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China menegaskan negaranya tidak memiliki ruang untuk berkompromi dengan mereka yang menganjurkan kemerdekaan Taiwan. Hal tersebut diungkapkan oleh uutusan utama Beijing di Washington menjelang pemilihan presiden hari Sabtu di Taiwan.

“Tidak ada yang lebih menghargai perdamaian dan stabilitas China di Selat Taiwan. Namun separatisme demi ‘kemerdekaan Taiwan’ tidak sejalan dengan perdamaian di Selat Taiwan, sama seperti api dan air,” kata Duta Besar Xie Feng dalam sambutan virtual pada sebuah acara di Carter Center di Atlanta pada hari Selasa. 

Dia menambahkan, "Pemerintah China tidak punya ruang untuk berkompromi dengan kelompok separatis."


Mengutip Reuters, Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te, dari Partai Progresif Demokratik, mencalonkan diri melawan saingan utama oposisi, Hou Yu-ih dari Kuomintang, bersama dengan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan dalam pemilu yang akan digelar 13 Januari 2024.

Lai sebelumnya menggambarkan dirinya sebagai pekerja pragmatis untuk kemerdekaan Taiwan. Pernyataannya itu membuat marah Beijing. 

Dalam kampanyenya, ia berupaya untuk menampilkan dirinya sebagai kandidat penerus, dan tidak berencana mengganggu hubungan dengan Beijing.

Pejabat pemerintah China secara teratur menyatakan penolakan mereka terhadap “separatis” yang menginginkan kemerdekaan bagi pulau tersebut.

Sebelumnya pada hari Selasa (9/1/2024), Kementerian Perdagangan China mengatakan pihak berwenang sedang mempertimbangkan penangguhan konsesi tarif untuk lebih banyak produk yang diimpor dari Taiwan. 

Baca Juga: Taiwan Keluarkan Peringatan Setelah China Meluncurkan Sebuah Satelit

Kementerian mengatakan bahwa DPP yang berkuasa gagal menerapkan langkah-langkah untuk mencabut pembatasan di daratan, dan terlibat dalam manuver politik untuk mengalihkan kesalahan dan mengabaikan tanggung jawab.

Meski begitu, seorang diplomat senior China pada hari Selasa menolak untuk merinci langkah-langkah apa yang mungkin diambil ketika ditanya bagaimana reaksi Beijing jika Lai memenangkan pemilu. 

Liu Jianchao, kepala Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis, hanya menyatakan bahwa pendirian China terhadap Taiwan tetap jelas, kuat, dan tidak berubah, saat berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri AS.

Xie menegaskan kembali bahwa Taiwan mewakili masalah yang paling penting dan sensitif dalam hubungan China dengan AS. Dia meminta pemerintahan Biden untuk mengambil tindakan nyata dan menyampaikan pernyataan para pemimpin Amerika tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. 

"AS harus bekerja sama dengan China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tambah Xie.

Baca Juga: Abaikan Keluhan Taiwan, 3 Balon Mata-Mata China Terbang Lagi di Selat Taiwan

Menurut Xie, ada banyak hal yang dapat dikoordinasikan dan dikerjakan oleh China dan AS. Ia menyebutkan Timur Tengah, Ukraina dan Korea Utara, serta perdagangan, energi, pertanian, penegakan hukum, pendidikan dan pertukaran antar masyarakat.

Dia mengambil bisnis Boeing Co sebagai contoh serangkaian langkah positif China untuk meningkatkan hubungan mereka dengan AS, dengan mengatakan bahwa semua pesawat Boeing 737 MAX di China telah kembali beroperasi.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie