China tawarkan bantuan ke Venezuela untuk pulihkan jaringan listrik



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China menawarkan bantuan kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk memulihkan jaringan listriknya pada hari Rabu (13/3).

Tawaran tersebut muncul setelah Maduro menuduh pemerintah AS di bawah Donald Trump telah melakukan sabotase dunia maya untuk menjatuhkan negara Amerika Selatan tersebut dalam pemadaman listrik terburuk dalam sejarah.

Mengutip Reuters, Maduro, yang saat ini masih memegang kendali atas militer dan lembaga negara lainnya dan mendapat dukungan Rusia dan China, menyalahkan Washington atas kekacauan ekonomi negaranya dan mengecam pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai boneka Amerika Serikat.


Dengan pemadaman listrik di hari keenamnya, rumah sakit berjuang untuk menjaga peralatan tetap berjalan, makanan membusuk di panas tropis dan ekspor dari terminal minyak utama negara itu ditutup.

Berbicara dari Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, China telah mencatat laporan jaringan listrik Venezuela mengalami penurunan karena serangan peretasan. "Tiongkok sangat prihatin dengan ini," kata Lu.

“China berharap pihak Venezuela dapat menemukan alasan untuk masalah ini secepat mungkin dan melanjutkan pasokan listrik normal dan ketertiban sosial. Tiongkok bersedia memberikan bantuan dan dukungan teknis untuk memulihkan jaringan listrik Venezuela," ujar Lu.

Venezuela mengklaim pada hari Selasa, jaringan listrik telah kembali pulih di sejumlah wilayah. Namun listrik masih padam di beberapa bagian ibukota Caracas dan wilayah barat dekat perbatasan dengan Kolombia.

Menteri Informasi Jorge Rodriguez Venezuela mengatakan, jaringan listrik telah dipulihkan di sebagian besar daerah negara itu.

Sejumlah pakar listrik yang dihubungai Reuters menyebut pemadaman listrik kemungkinan masih ada karena masalah teknis dengan jalur transmisi yang menghubungkan pembangkit listrik tenaga air Guri di Venezuela tenggara dengan jaringan listrik nasional.

Sebelumnya, Maduro menyalahkan Washington karena mengorganisir apa yang dia katakan sebagai serangan dunia maya yang canggih terhadap operasi pembangkit listrik tenaga air Venezuela.

Editor: Noverius Laoli