China Tawarkan Latihan Militer Bersama dengan Filipina



LATIHAN MILITER BERSAMA - China telah menawarkan untuk mengadakan latihan militer bersama dengan Filipina. Hal ini diberitakan oleh media lokal Filipina pada hari Kamis (27/7/2023), yang mengutip panglima militer Manila.

Mengutip Reuters yang melansir CNN Filipina dan PTV yang dikelola pemerintah, Kepala Angkatan Bersenjata Filipina Romeo Brawner akan mempelajari tawaran yang diberikan kepadanya oleh duta besar China untuk Manila.

"Mereka mengatakan telah menyerahkan beberapa kertas putih, kami harus mempelajarinya," kata Brawner dalam video yang diposting oleh CNN Filipina di platform perpesanan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.


Tidak ada komentar langsung dari Brawner. Akan tetapi, juru bicara militer Medel Aguilar mengatakan dia melihat video wawancara Brawner dan menegaskan kembali percakapannya dengan diplomat China itu "informal".

"Saya tidak tahu apakah kami sudah dilengkapi dengan kertas putih," kata Aquilar kepada Reuters. 

Baca Juga: Kim Jong Un Pamer ke Rusia Gudang Senjata Nuklirnya, Termasuk Rudal Paling Berbahaya

Brawner berbicara kepada wartawan di sela-sela acara yang diselenggarakan oleh duta besar China di Manila untuk memperingati ulang tahun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), kata Aquilar.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Kami mencoba menjalin hubungan dengan tentara, dengan angkatan bersenjata di seluruh dunia. Ini adalah salah satu cara kami mencegah perang," kata Brawner.

Tawaran Beijing untuk melakukan latihan militer bersama dengan Filipina datang saat ketegangan meningkat antara kedua negara atas apa yang digambarkan Manila sebagai kegiatan "agresif" China di Laut China Selatan.

China memiliki sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama di Laut China Selatan dengan beberapa negara di kawasan itu, termasuk Filipina.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri China Sudah Menghilang Selama Sebulan, Beijing Masih Bungkam

Tidak ada rincian lain yang diberikan pada latihan militer bersama yang diusulkan, tetapi Brawner mengatakan itu tidak akan dilakukan di Laut China Selatan.

Seorang mantan panglima militer, Brawner bulan ini mengambil alih sebagai panglima angkatan bersenjata, menggantikan Andres Centino yang ditunjuk oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr sebagai penasihatnya di Laut China Selatan.

Marcos, yang mencari hubungan lebih dekat dengan Washington, menegaskan kembali dalam pidato tahunannya pada hari Senin, bahwa dia akan melindungi hak kedaulatan dan integritas teritorial negaranya.

China tidak menerima putusan Pengadilan Arbitrase pada 2016 yang menyimpulkan klaim Beijing atas hampir seluruh laut itu tidak sah.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie