China temukan jejak virus corona di lokasi vaksinasi, tapi tidak berbahaya



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah menemukan jejak virus corona baru yang tidak berbahaya di beberapa lokasi vaksinasi Covid-19, yang berpotensi terkait dengan cairan vaksin.

Sampel yang diambil dari tabel, dinding, gagang pintu, dan lorong lokasi vaksinasi dinyatakan positif terkena virus corona tetapi tidak menular, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

"Jejak tersebut memiliki urutan genom yang identik dengan strain yang ditemukan dalam botol vaksin bekas tetapi berbeda dari strain yang saat ini menyebar," kata CDC China dalam pernyataan Minggu (24/1), seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: Setelah dua bulan, Selandia Baru catat kasus pertama virus corona lokal

Vaksin yang tidak aktif mengandung potongan asam nukleat yang relatif lengkap dari virus corona dan tidak menular, CDC China menambahkan.

Vaksin yang berasal dari virus corona yang dilemahkan buatan Sinopharm dan Sinovac Biotech digunakan dalam program vaksinasi di China.

Benjamin Cowling, ahli penyakit menular dari Universitas Hong Kong, mengkonfirmasi kemungkinan kontaminasi di lokasi vaksinasi dari cairan vaksin. Tapi, jejak virus semacam itu "tidak perlu dikhawatirkan".

"Staf di lokasi vaksinasi yang terkontaminasi telah dites dan hasilnya negatif," ujar CDC China.

Selanjutnya: Waspada! Berbicara bisa menyebarkan virus corona sebanyak batuk

Editor: S.S. Kurniawan