China tolak permohonan pembelian obligasi Eropa



BEIJING. Kunjungan dan permohonan Kanselir Jerman, Angela Merkel tak berhasil melunakkan hati China.

Melalui lembaga investasi yang dimiliki pemerintah yaitu China Investment Corp (CIC), Beijing belum akan berkomitmen untuk mengalirkan dana yang dimilikinya ke Eropa.

Alih-alih bertoleransi, CIC secara terang-terangan menyatakan kewaspadaannya menginvestasikan dana ke dalam bentuk obligasi.


"Obligasi sejumlah negara Uni Eropa seperti Italia dan Spanyol hanya bank sentral dengan pertanggungjawaban tertentu yang bisa berinvestasi. Tapi, obligasi pemerintah Eropa tidak ideal bagi investor jangka panjang seperti kami," terang kepala CIC, Lou Jiwei.

Sebelumnya, Merkel datang ke China dan memohon CIC dan investor jangka panjang lainnya untuk menempatkan portfolio investasi di surat utang Eropa termasuk di antaranya milik Prancis dan Jerman.

Alasan CIC menghindari Eropa adalah "Karena Eropa pasti akan jatuh lebih dalam ke resesi. Pemulihan ekonomi global termasuk Amerika Serikat (AS) bakal menjadi proses yang sangat sulit," prediksinya.

Singkatnya, ia menjelaskan pasar dunia memiliki risiko ketidakpastian yang sangat tinggi. "Tapi di dalamnya masih ada peluang dan dunia sangat membutuhkan investasi di mana perlindungan investasi global saat ini terus menurun," jelasnya.

Dengan menggunakan kekayaan China senilai US$ 410 miliar, CIC hanya akan memburu proyek-proyek infrastruktur dan industri riil di kawasan Eropa. Yang pasti, CIC baru saja membeli saham minoritas pada perusahaan pemasok air di Inggris yaitu Thames.

Editor: