China tunda pengembangan nuklirnya hingga krisis nuklir di Jepang berakhir



BEIJING. China untuk sementara waktu akan menghentikan proyek nuklir barunya. Hong Kong juga mulai merilis data tingkat radiasi di 10 stasiun pemantauan nuklir, sebagai reaksi pasca gempa yang melanda Jepang. China akan menunda persetujuan pembangunan pembangkit tenaga nuklir baru, termasuk yang sedang dalam proses pra-pengembangan. "Penundaan pengembangan nuklir ini menunggu hingga operasional keamanan dan rencana pengembangan jangka panjang benar-benar jelas," ujar dewan negara China setelah menghadiri rapat yang dipimpin Perdana Menteri China Wen Jiabao. Langkah ini terkait krisis nuklir yang melanda Jepang setelah gempa 8,9 skala richer membuat beberapa reaktor nuklir mengalami gangguan. Sebagian pekerja di Jepang Utara saat ini berusaha mendinginkan batang bahan bakar uranium dan plutonium di reaktor nuklir yang bisa memancarkan radiasi ke seluruh wilayah Jepang. Akibatnya, negara-negara tetangga Jepang mulai melakukan tes radio aktif terhadap penumpang pesawat dan bahan pangan yang berasal dari Jepang. China pun terus memperbaharui pantauan tingkat radiasi di 42 kota di China termasuk Beijing dan Shanghai, sejak krisis nuklir di Jepang terjadi. World Nuclear Association melaporkan, China hingga kini memiliki sekitar 13 reaktor nuklir dan 25 unit bangunan atau kompleks operasional nuklir.


Editor: Rizki Caturini