KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BEIJING. Akhir pekan yang dramatis. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China berkobar lagi dan dua negara itu saling berbalas tarif impor lagi. Setelah China mengeluarkan tarif impor balasan, Presiden AS Donald Trump langsung meradang dan akan mengenakan tarif impor tambahan 5% pada sekitar US$ 550 miliar barang-barang dari China. Langkah Trump diumumkan di Twitter, terjadi beberapa jam setelah China meluncurkan tarif pembalasan atas barang-barang AS senilai US$ 75 miliar. Langkag China ini memancing amarah Trump. Trump juga meminta perusahaan-perusahaan AS memindahkan operasional mereka keluar dari Tiongkok. Perang perdagangan AS-Cina yang semakin intensif memicu kekhawatiran pasar bahwa ekonomi global akan berujung pada resesi. Ini juga membuat bursa saham AS rontok. Indeks Nasdaq Composite anjlok 3%, dan indeks S&P 500 anjlok 2,6%.
Baca Juga: Donald Trump murka dengan China, indeks bursa Wall Street rontok Imbal hasil US Treasury AS juga turun karena investor mencari aset safe haven, dan minyak mentah yang ditargetkan untuk pertama kali oleh tarif China, turun tajam. Reuters melaporkan, respons tarif Trump yang diumumkan setelah pasar saham tutup pada Jumat (23/8), meninggalkan potensi kerusakan yang lebih besar di pasar pada minggu depan.