China Sangat Yakin Capai Target Ekonomi 2024, NDRC: Anggaran 2025 Mulai Dialokasikan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, Zheng Shanjie menyatakan keyakinannya bahwa China akan mencapai target pembangunan ekonomi dan sosial untuk tahun 2024.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian dari anggaran tahun 2025 akan mulai dialokasikan tahun ini untuk mendukung berbagai proyek.

Baca Juga: Memasuki Abad Asia, Jokowi Sebut Indonesia akan Jadi Superpower Ekonomi


Paket stimulus ekonomi yang diumumkan sejak akhir September telah mendorong kenaikan tajam pada saham-saham China, yang mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir pada Selasa (8/10), memperpanjang reli setelah pasar dibuka kembali dari libur panjang Hari Nasional.

Para investor dan ekonom mengharapkan dukungan kebijakan fiskal lebih lanjut untuk memperkuat optimisme pasar.

Menurut Zheng, meskipun ekonomi China secara umum tetap stabil, negara ini menghadapi lingkungan internal dan eksternal yang lebih kompleks.

Ia juga menekankan bahwa tekanan terhadap ekonomi China semakin meningkat dengan beberapa industri mengalami persaingan yang semakin ketat.

Baca Juga: Luhut Resmikan Kemitraan Investasi INA-Changzhou di Fasilitas Produksi Katoda LFP

“Tekanan turun pada ekonomi China juga semakin meningkat, dengan beberapa industri menghadapi persaingan sengit,” kata Zheng dalam konferensi pers.

Untuk mendukung pemerintah daerah, China akan mengeluarkan dana sebesar 100 miliar yuan (US$14,12 miliar) dari anggaran pemerintah pusat tahun depan, serta tambahan 100 miliar yuan untuk proyek-proyek investasi penting pada akhir tahun ini.

Selain itu, China akan mempercepat pengeluaran fiskal, dan Zheng menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja lebih giat untuk memperkuat kebijakan makroekonomi.

Pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun ini, namun indikator ekonomi menunjukkan momentum pertumbuhan mulai melemah sejak kuartal kedua.

Baca Juga: Pasar Saham China Dibuka Dengan Meriah pada Selasa (8/10) Setelah Libur Panjang

Pada akhir September, China meluncurkan paket stimulus moneter paling agresif sejak pandemi COVID-19, termasuk berbagai kebijakan untuk mendukung pasar properti.

Langkah ini menunjukkan meningkatnya kekhawatiran para pejabat terhadap penurunan ekonomi yang sedang berlangsung.

Wakil ketua NDRC dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi China tetap "secara umum stabil" selama tiga kuartal pertama tahun ini.

Editor: Yudho Winarto