China yakinkan Uni Eropa serius membuka pasarnya bagi perusahaan asing



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Pemerintah China menyatakan tidak ada "keletihan janji" (no promise fatigue) dalam upaya membuka ekonominya bagi bisnis asing. Hal itu ditegaskan China pada Senin menjelang malam saat pekan raya impor selama sepekan, setelah Uni Eropa mengatakan Tiongkok perlu membuat perbaikan substansial dan cepat.

Mengutip Reuters, Senin (4/11), Uni Eropa mitra dagang terbesar China mengatakan pekan lalu, menjelang pekan raya Shanghai bahwa ada risiko "keletihan janji", dan mendesak China menunjukkan lebih banyak ambisi dan upaya tulus menuju penyeimbangan kembali dan medan permainan yang adil.

Baca Juga: China akan manfaatkan giant import fair untuk perkuat pengaruh perdagangan globalnya


China telah lama dirundung isu praktik perdagangan tidak adil. Mulai dari transfer teknologi paksa hingga kebijakan pasar yang proteksionis. Hal ini telah dikritik karena China berjanji untuk membuka pasarnya bagi bisnis asing tapi faktanya tak pernah sepenuhnya dilaksanakan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa China senang mencatat pernyataan Uni Eropa yang menyebutkan penjualan perusahaan-perusahaan Eropa yang mendapat manfaat dari pameran tersebut tahun lalu.

"Perusahaan-perusahaan Eropa akan terwakili dengan baik tahun ini juga adan pasti akan puas dengan itu," ujar Geng.

Ia melanjutkan, ketika sampai pada komitmen untuk mereformasi dan membuka diri, China selalu berpegang teguh pada kata-katanya.

Baca Juga: Bertemu Presiden China, ini yang dibahas Jokowi

"Jadi pihak Eropa bisa tenang. Tiongkok tidak akan berusaha keras untuk memenuhi janji dan komitmennya. Tidak ada masalah kelelahan yang disebut," tuturnya.

Pameran ini dimulai pada hari Selasa dengan pidato Presiden China Xi Jinping. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Komisaris Uni Eropa, Phil Hogan dipastikan hadir.

Editor: Noverius Laoli