Chip Masih Langka, Toyota Pangkas Target Produksi hingga 500.000 Unit



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor Corp. mesti memangkas target produksi untuk tahun 2022 karena chip masih sulit didapat. Produsen mobil nomor satu dunia ini pada Rabu (9/2) juga mengatakan, cuti Covid-19 akan memengaruhi produksi.

Dilansir dari Reuters, Toyota memperkirakan, hanya mampu memproduksi 8,5 juta unit kendaraan hingga tahun fiskal berakhir pada 31 Maret 2023. Jumlahnya turun dari rencana awal yang sebanyak 9 juta unit.

Penetapan target ini juga terjadi menyusul penurunan sebesar 21% pada laba operasi selama periode tiga bulan hingga 31 Desember lalu.


"Kami tidak mengharapkan ketidakseimbangan dalam pasokan chip untuk diselesaikan dengan cepat dan perjalanan pandemi virus corona tidak jelas. Kami pikir ketidakpastian akan berlanjut ke tahun bisnis berikutnya," ungkap Toyota.

Baca Juga: Setelah 12 Tahun Angkat Kaki, Hyundai Siap Kembali ke Jepang dengan Mobil Listrik

Awal tahun fiskal sebelumnya, Toyota memperkirakan, bisa memproduksi hingga 9,3 juta kendaraan. Namun, kelangkaan chip dan terganggunya rantai pasokan akibat Covid-19 terpaksa menahan laju raksasa asal Jepang ini.

Upaya Toyota untuk mempersempit margin untung-rugi untungnya telah dibantu oleh kuatnya permintaan di pasar utama seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa. Dengan ini, Toyota bisa sedikit menaikkan harga dan menurunkan insentif yang dibayarkan untuk memikat pelanggan.

Toyota juga cukup diuntungkan oleh pelemahan mata uang yen yang memperkuat nilai yen dari pendapatan luar negeri.

Data Refinitiv menunjukkan, Toyota tertahan pada perkiraan laba setahun penuh sebesar 2,8 triliun yen. Angka itu lebih rendah dari rata-rata keuntungan sebesar 3,04 triliun yen yang diperkirakan oleh 27 analis.

Di sisi lain, laba operasi pada kuartal ketiga lalu nyatanya mampu mencapai 784,4 miliar yen, lebih tinggi dari perkiraan 9 analis yang ada di angka 716,8 miliar.