JAKARTA. Hari ini, PT Chitose Internasional menggelar mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produsen kursi, meja, dan tempat tidur rumah sakit tersebut akan melepas saham perdana (IPO) lebih dari 20% ke publik.Maklum, perusahaan sudah terkena aturan BEI yang baru mengenai persyaratan pencatatan di papan utama dan papan pengembangan. Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, ekuitas perusahaan yang juga akrab disebut Chitose Indonesia Manufacturing ini di bawah Rp 500 miliar.Dengan demikian, perusahaan harus melepas minimal 150 juta saham untuk papan pengembangan dan 300 juta saham untuk papan utama. Hal itu disertai dengan dengan melepas lebih dari 20% saham. Chitose menggunakan laporan keuangan Desember 2013 sebagai dasar valuasi. Target pencatatan saham di BEI adalah Juni 2014. Adapun, PT Sinarmas Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi. Dedie Suherlan, Presiden Direktur Chitose memperkirakan, dana yang dijaring dari aksi korporasi ini di bawah Rp 200 miliar. Adapun, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan rehabilitasi mesin. Saat ini, kapasitas perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini mencapai 1,3 juta piece. "Utilisasi sudah hampir 90%, maka itu kami harus ekspansi," ujar Dedie selepas mini expose, Jumat (28/3). Padahal, permintaan dari dalam negeri dan luar negeri terus bertambah. Adapun, 90% produksinya dijual di pasar dalam negeri. Sisanya, 10% ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor Chitose antara lain Asia, Timur Tengah, dan Afrika.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Chitose menargetkan listing Juni 2014
JAKARTA. Hari ini, PT Chitose Internasional menggelar mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produsen kursi, meja, dan tempat tidur rumah sakit tersebut akan melepas saham perdana (IPO) lebih dari 20% ke publik.Maklum, perusahaan sudah terkena aturan BEI yang baru mengenai persyaratan pencatatan di papan utama dan papan pengembangan. Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, ekuitas perusahaan yang juga akrab disebut Chitose Indonesia Manufacturing ini di bawah Rp 500 miliar.Dengan demikian, perusahaan harus melepas minimal 150 juta saham untuk papan pengembangan dan 300 juta saham untuk papan utama. Hal itu disertai dengan dengan melepas lebih dari 20% saham. Chitose menggunakan laporan keuangan Desember 2013 sebagai dasar valuasi. Target pencatatan saham di BEI adalah Juni 2014. Adapun, PT Sinarmas Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi. Dedie Suherlan, Presiden Direktur Chitose memperkirakan, dana yang dijaring dari aksi korporasi ini di bawah Rp 200 miliar. Adapun, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan rehabilitasi mesin. Saat ini, kapasitas perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini mencapai 1,3 juta piece. "Utilisasi sudah hampir 90%, maka itu kami harus ekspansi," ujar Dedie selepas mini expose, Jumat (28/3). Padahal, permintaan dari dalam negeri dan luar negeri terus bertambah. Adapun, 90% produksinya dijual di pasar dalam negeri. Sisanya, 10% ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor Chitose antara lain Asia, Timur Tengah, dan Afrika.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News