Chitose mulai membangun pabrik furnitur kedua



JAKARTA. Produsen furnitur PT Chitose International Tbk (CINT) kembali melanjutkan pembangunan pabrik keduanya di Cimahi, tahun ini. Sejatinya, rencana ekspansi ini berjalan tahun lalu, tapi tertunda gara-gara kondisi ekonomi yang kurang membaik. 

Bila tidak ada halangan, Chitose bakal membangun pabrik yang masih berlokasi di Cimahi, Jawa Barat, pada Februari ini. Pabrik dengan luas lahan 6.600 meter persegi (m²) ini memiliki kapasitas produksi 300.000 unit per tahun. Adapun pabrik yang pertama berkapasitas 1,2 juta unit per tahun.

CINT akan memperuntukkan pabrik kedua ini untuk produk furnitur kelas atas (high end). Chitose menganggarkan dana Rp 21 miliar untuk rencana tersebut.


Fadjar Swatyas, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Chitose International, berharap, pembangunan pabrik tersebut memakan waktu sembilan bulan. 

Ia memperkirakan, pabrik baru ini bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Jika sesuai rencana, ia berharap, pabrik ini bisa berkontribusi pada kinerja perusahaan mulai tahun depan.

Chitose menargetkan produksi pabrik kedua ini bisa mengisi pasar ekspor seiring dengan terbukanya kawasan  ekonomi bebas negara Asia Tenggara atau ASEAN (MEA) mulai tahun ini. "Berlakunya MEA jadi kesempatan Chitose mengisi pasar ekspor, bukan cuma ke Jepang," ungkap Fadjar kepada KONTAN, Jumat (29/1).

Hingga saat ini, Chitose masih aktif mengekspor kursi piano merek Roland serta ranjang rumahsakit ke Jepang. Hingga Desember 2015, Chitose sudah mengekspor 2.085 kursi piano ke Jepang.

Mulai kuartal II tahun ini, CINT mulai mengekspor ke dua negara tujuan ekspor baru, yaitu Filipina dan Hongkong, China. Produk yang diekspor juga masih berupa kursi, baik itu kursi kantor, sekolah, dan sebagainya. 

Meski ada tambahan pasar ekspor, manajemen Chitose masih belum bersedia mengungkapkan target pendapatan perusahaannya tahun ini, baik dari sisi ekspor maupun domestik. Begitu pula soal belanja modal tahun ini. "Yang jelas, ada pertumbuhan positif  dibandingkan tahun lalu. Begitu juga untuk ekspor," kata Fadjar.

Manajemen perusahaan ini pernah berucap bahwa adanya tambahan pasar ekspor ini bisa menyumbang 10% terhadap total pendapatan perusahaan. Namun, itu pun dalam kurun waktu yang tidak singkat, yakni antara tiga sampai lima tahun nanti.

Gambaran saja, perusahaan ini mencatat pendapatan kuartal III-2015 sebesar  Rp 225,14 miliar. Hasil ini tumbuh 5,8% dari pendapatan kuartal III-2014 yang tercatat sebesar Rp 212,72 miliar. 

Adapun perincian pendapatan di kuartal III tahun lalu berasal dari sumbangan pasar domestik sebanyak Rp 217,32 miliar sementara pasar ekspor Rp 7,8 miliar.  Artinya, kontribusi pasar ekspor memang masih kecil, yakni baru 3,5% dari total pendapatan Chitose.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan