Busana mencerminkan karakter dan kepribadian pemakainya. Inilah pegangan fashion stylish seperti Chitra Subiyakto dalam menekuni profesinya. Tak hanya mengerjakan busana pertunjukan dan teater, Chitra juga banyak mendandani para artis ngetop. Kejelian Chitra dalam melihat kelebihan dan kekurangan bentuk tubuh adalah keunggulannya.Menjadi fashion stylish atau penata dan pengarah gaya sudah menjadi pilihan hidup Chitra Subiyakto. Mengawali profesi sebagai freelance stylist pada 2000 lalu, sudah banyak hal yang dilakukan oleh wanita kelahiran Jakarta, 3 Desember 1972 ini.Memiliki latar belakang pendidikan manajemen keuangan dan perbankan, adik kandung Jay Subiyakto ini dulu lebih banyak berkecimpung dalam industri majalah fesyen. Namun, sejak 2004 dia mulai merambah industri perfilman dan hiburan. Pada tahun tersebut dia menggarap tata busana film berjudul Brownies. Film ini menceritakan kehidupan cinta Mel yang diperankan oleh Marcella Zalianty dengan Are yang diperankan Bucek Depp. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Chitra harus menampilkan karakter para tokoh agar terlihat nyata. Untuk bisa menampilkan karakter dan citra yang kuat, diperlukan riset mendalam, terutama latar belakang sosial dan kehidupan para tokoh film. "Agar lebih mengena dengan peran yang dimainkan, busana yang dipakai harus pas," katanya. Baginya, busana adalah cermin kepribadian dan penampilan seseorang.Tantangan lebih besar dirasakan Chitra saat mengerjakan proyek drama musikal dan pertunjukan teater. Setiap detail harus diperhatikan dalam memilih dan memadukan busana dengan tata panggung dan juga tata lampu. Jangan sampai busana yang digunakan justru terlihat tidak menarik akibat sorotan lampu. Apalagi dalam pertunjukan musikal dan teater tidak akan ada adegan ulang. "Harus nyaman dan enak dilihat. Busana memiliki pengaruh penting," katanya. Beberapa artis ngetop juga pernah meminta bantuan Chitra dalam pemilihan mode busana. Sebut saja Gita Gutawa, Letto, Melly Goeslaw, Nidji, Peterpan, Ungu, Gigi sampai Samsons. Saat ini, Chitra juga menjadi fashion stylist acara SEA Games 2011 di Palembang.Dalam hajatan olah raga terbesar Asia Tenggara ini, Chitra akan mendandani salah satu kelompok penari asuhan koreografer terkenal Hartati. Oh, ya, Hartati juga dikenal sebagai koreografer drama musikal Laskar Pelangi. Tuntutan untuk tampil menarik menjadikan fashion stylish sebagai profesi yang banyak dicari para artis. Dalam pertunjukan di panggung, fashion stylish harus mampu membuat busana sang klien sesuai dengan konsep dan tema yang ingin ditampilkan. Untuk menyelesaikan konsep busana pertunjukan musik dan film, Chitra membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Adapun dana yang dibutuhkan sangat tergantung dengan konsep panggung atau citra yang ingin ditampilkan. "Sangat bervariasi, karena bisa menggunakan karya rancangan desainer atau memadukan yang sudah ada, asal sesuai konsep," katanya.Yang terpenting, fashion stylish harus jeli melihat kelebihan bentuk tubuh seseorang dan bagaimana menonjolkannya. Dia juga harus mampu mengkamuflase kekurangan bentuk tubuh seseorang sehingga menjadi lebih menarik untuk dilihat. Tak harus menggunakan busana baru atau kebarat-baratan, budaya lokal Indonesia juga menarik untuk ditonjolkan. Sebab Indonesia kaya akan busana daerah dan memiliki ciri khas yang unik. Itulah sebabnya, Chitra selalu mengedepankan unsur etnik namun modern dalam setiap busana yang dikerjakannya.Untuk mendapatkan ide busana, dia mengaku banyak mendapatkan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan hal-hal kecil sekalipun bisa dijadikan ide busana. "Saya pernah dapat inspirasi dari pengunjung mal saat jalan-jalan dan memperhatikan pakaian norak yang dipakai sebuah film," tuturnya.Ide-ide busana juga banyak didapatkan Chitra dari hobi dan kegiatannya mendatangi pameran buku, pameran lukisan sampai dengan memperhatikan tren busana yang sedang berkembang baik di dunia maupun di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Chitra: Busana itu cermin karakter dan kepribadian
Busana mencerminkan karakter dan kepribadian pemakainya. Inilah pegangan fashion stylish seperti Chitra Subiyakto dalam menekuni profesinya. Tak hanya mengerjakan busana pertunjukan dan teater, Chitra juga banyak mendandani para artis ngetop. Kejelian Chitra dalam melihat kelebihan dan kekurangan bentuk tubuh adalah keunggulannya.Menjadi fashion stylish atau penata dan pengarah gaya sudah menjadi pilihan hidup Chitra Subiyakto. Mengawali profesi sebagai freelance stylist pada 2000 lalu, sudah banyak hal yang dilakukan oleh wanita kelahiran Jakarta, 3 Desember 1972 ini.Memiliki latar belakang pendidikan manajemen keuangan dan perbankan, adik kandung Jay Subiyakto ini dulu lebih banyak berkecimpung dalam industri majalah fesyen. Namun, sejak 2004 dia mulai merambah industri perfilman dan hiburan. Pada tahun tersebut dia menggarap tata busana film berjudul Brownies. Film ini menceritakan kehidupan cinta Mel yang diperankan oleh Marcella Zalianty dengan Are yang diperankan Bucek Depp. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Chitra harus menampilkan karakter para tokoh agar terlihat nyata. Untuk bisa menampilkan karakter dan citra yang kuat, diperlukan riset mendalam, terutama latar belakang sosial dan kehidupan para tokoh film. "Agar lebih mengena dengan peran yang dimainkan, busana yang dipakai harus pas," katanya. Baginya, busana adalah cermin kepribadian dan penampilan seseorang.Tantangan lebih besar dirasakan Chitra saat mengerjakan proyek drama musikal dan pertunjukan teater. Setiap detail harus diperhatikan dalam memilih dan memadukan busana dengan tata panggung dan juga tata lampu. Jangan sampai busana yang digunakan justru terlihat tidak menarik akibat sorotan lampu. Apalagi dalam pertunjukan musikal dan teater tidak akan ada adegan ulang. "Harus nyaman dan enak dilihat. Busana memiliki pengaruh penting," katanya. Beberapa artis ngetop juga pernah meminta bantuan Chitra dalam pemilihan mode busana. Sebut saja Gita Gutawa, Letto, Melly Goeslaw, Nidji, Peterpan, Ungu, Gigi sampai Samsons. Saat ini, Chitra juga menjadi fashion stylist acara SEA Games 2011 di Palembang.Dalam hajatan olah raga terbesar Asia Tenggara ini, Chitra akan mendandani salah satu kelompok penari asuhan koreografer terkenal Hartati. Oh, ya, Hartati juga dikenal sebagai koreografer drama musikal Laskar Pelangi. Tuntutan untuk tampil menarik menjadikan fashion stylish sebagai profesi yang banyak dicari para artis. Dalam pertunjukan di panggung, fashion stylish harus mampu membuat busana sang klien sesuai dengan konsep dan tema yang ingin ditampilkan. Untuk menyelesaikan konsep busana pertunjukan musik dan film, Chitra membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Adapun dana yang dibutuhkan sangat tergantung dengan konsep panggung atau citra yang ingin ditampilkan. "Sangat bervariasi, karena bisa menggunakan karya rancangan desainer atau memadukan yang sudah ada, asal sesuai konsep," katanya.Yang terpenting, fashion stylish harus jeli melihat kelebihan bentuk tubuh seseorang dan bagaimana menonjolkannya. Dia juga harus mampu mengkamuflase kekurangan bentuk tubuh seseorang sehingga menjadi lebih menarik untuk dilihat. Tak harus menggunakan busana baru atau kebarat-baratan, budaya lokal Indonesia juga menarik untuk ditonjolkan. Sebab Indonesia kaya akan busana daerah dan memiliki ciri khas yang unik. Itulah sebabnya, Chitra selalu mengedepankan unsur etnik namun modern dalam setiap busana yang dikerjakannya.Untuk mendapatkan ide busana, dia mengaku banyak mendapatkan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan hal-hal kecil sekalipun bisa dijadikan ide busana. "Saya pernah dapat inspirasi dari pengunjung mal saat jalan-jalan dan memperhatikan pakaian norak yang dipakai sebuah film," tuturnya.Ide-ide busana juga banyak didapatkan Chitra dari hobi dan kegiatannya mendatangi pameran buku, pameran lukisan sampai dengan memperhatikan tren busana yang sedang berkembang baik di dunia maupun di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News