Mewarisi kekayaan sepeninggal sang suami membuat Ruth Christy Walton menjadi orang terkaya ke-10 dunia. Dengan memiliki Wal-Mart, kekayaannya mencapai U$ 26,5 miliar. Ratu Wal-Mart ini tak hanya mendapat harta dari sang suami, tapi juga berhasil menjalankan bisnisnya secara mandiri. Dalam kendalinya, Wal-Mart tidak sekadar menjadi perusahaan ritel terbesar di dunia, tapi juga perusahaan yang peduli dengan lingkungan hidup. Sebelum Wal-Mart jatuh ke tangan Christy Walton, perusahaan ritel ini memang sudah menjadi perusahaan publik terbesar di dunia. Wal-Mart telah memiliki 8.500 gerai di 15 negara. Investasi Wal-Mart di luar Amerika Utara, seperti Inggris, Cina, dan Amerika Selatan terbilang sukses. Di tahun 2005, ketika Wal-Mart tumbuh pesat menjadi peritel sukses yang meraih penjualan mencapai US$ 312,4 miliar. Sang pewaris Wal-Mart yang juga suami Christy, John T. Walton, meninggal dunia.
Wal-Mart pun kehilangan pemimpin serta pewaris. Kemudian, Christy tampil di muka dan menggantikan posisi sang suami sebagai Dewan Direksi Wal-Mart. Posisi lain yang harus juga diembannya adalah memimpin sebuah yayasan dari Walton Family Foundation. Meski mewarisi seluruh kekayaan keluarga Walton, ibu satu putra ini turut berkontribusi besar bagi Wal-Mart. Empat bulan setelah kematian sang suami akibat kecelakaan pesawat, Christy langsung bekerja dan menjadi aktor di balik kesediaan Wal-Mart melakukan efisiensi energi. Lewat isu pemanasan global, Christy mengupayakan Wal-Mart bertransformasi menjadi perusahaan ritel yang ramah lingkungan. Bersama dengan CEO Wal-Mart, ia menetapkan tujuan penghematan energi di gerai hingga 30%. Langkah ini kemudian dialokasikan ke bahan bakar armada truk di Wal-Mart. Tapi, di tengah efisiensi Wal-Mart ini, para aktivis lingkungan menilai, apa yang dilakukan Wal-Mart hanya sebatas pembentukan imaji perusahaan. Toh, Christy tak terlalu ambil pusing. Ia bahkan mendorong Wal-Mart menjual susu organik. Tidak hanya fokus pada produk, Christy juga memberikan masukan untuk menggunakan kapas organik sebagai pengemasan produk. Wal-Mart pun menjadi perusahaan ramah lingkungan berkat campur tangan Christy. Langkah positif ini dilakukan Christy tak sekadar memulihkan citra Wal-Mart. Tapi juga menghemat pengeluaran perusahaan untuk memperluas jaringan. Alhasil, setiap tahun, Wal-Mart mampu berhemat hingga US$ 15 juta dan menggunakannya untuk membangun infrastruktur. Wal-Mart mampu menciptakan perusahaan listrik di Texas. Menjadi orang tua tunggal juga membuat Christy amat peduli akan kebutuhan anak. Pada Januari tahun ini, ia terlibat dalam program peningkatan nilai gizi atas produk makanan yang dikeluarkan Wal-Mart. Bersama Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama, Wal-Mart secara bertahap mengurangi kadar garam dan gula. Tindakan yang dilakukan Christy tersebut adalah sebagai bentuk aplikasi filosofi yang diyakini Sam Walton. Misalnya, ia bercita-cita memberikan masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik lewat produk-produk Wal-Mart.
Bisnis Wal-Mart memang lebih banyak diserahkan kepada keluarga sang suami. Tapi, Christy mengambil peranan penting pada yayasan sosial dari keluarga Walton. Wanita yang tinggal di Jackson, Wyoming ini adalah penyokong dana terbesar pada The Walton Family Foundation, yang memberikan beasiswa kepada para pelajar berprestasi. Tidak hanya pada pendidikan, kecintaan terhadap lingkungan dibuktikan Christy melalui pelestarian ekosistem laut dan air tawar. Christy mendorong para pelajar yang terhimpun dalam Walton Family Foundation turut menjaga habitat laut. Meski bermisi pada kegiatan sosial, Christy tetap menyisipkan kegiatan tersebut untuk sebuah strategi pembangunan ekonomi. Misalnya, memberdayakan masyarakat di delta Sungai Mississippi serta membangun jembatan untuk mempermudah transportasi di daerah itu. (Bersambung)
Editor: Catur Ari