JAKARTA. Boleh jadi benar, Grup Bakrie selalu punya "nyawa cadangan" plus seribu taktik keluar dari tekanan utang. Lihat saja manuver mengejutkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk melepaskan jerat utang US$ 1,3 miliar dari China Investment Corporation (CIC). Kejutan ini pula yang menjadi alasan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham BUMI dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Otoritas bursa meminta emiten Grup Bakrie itu menjelaskan detail soal aksi korporasi tersebut. Maklum, sejauh ini belum jelas isi deal BUMI dan CIC. Namun, sumber KONTAN memberi gambaran soal skema penyelesaian utang ke CIC. Intinya, BUMI akan menukar utang dari CIC dengan 42% saham BRMS, serta masing-masing 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd dan PT Indocoal Kaltim Resources.
CIC akan menguasai 11% saham BUMI
JAKARTA. Boleh jadi benar, Grup Bakrie selalu punya "nyawa cadangan" plus seribu taktik keluar dari tekanan utang. Lihat saja manuver mengejutkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk melepaskan jerat utang US$ 1,3 miliar dari China Investment Corporation (CIC). Kejutan ini pula yang menjadi alasan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham BUMI dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Otoritas bursa meminta emiten Grup Bakrie itu menjelaskan detail soal aksi korporasi tersebut. Maklum, sejauh ini belum jelas isi deal BUMI dan CIC. Namun, sumber KONTAN memberi gambaran soal skema penyelesaian utang ke CIC. Intinya, BUMI akan menukar utang dari CIC dengan 42% saham BRMS, serta masing-masing 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd dan PT Indocoal Kaltim Resources.