Dini Vitriani Surono (35) tidak pernah menyangka bisnis tasnya akan sebesar sekarang. Ketika merintis bisnis ini, Dini tak memiliki visi jangka panjang. Namun kondisi Dini sekarang berbeda. Dini kini telah menyusun program-program jangka panjang dalam mengembangkan usaha tasnya. Salah satunya adalah mengembangkan produk di luar tas wanita. “Mulai tahun ini, Ciciero tidak hanya menjual tas, tetapi juga menjual beragam aksesori perempuan,” ujar Dini. Akan tetapi, Dini belum mau mengungkapkan detil rencana ekspansi yang telah ia siapkan. Ia masih enggan menyebutkan waktu peluncuran, maupun desainer produk barunya nanti. Yang pasti, rencana ekspansi akan terwujud pada tahun ini juga.
Yang pasti, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengatakan belum akan merambah produk fesyen lain, seperti pakaian atau sepatu. Dini mengatakan, jika ingin menambah lini bisnis, ia harus mendalami proses pengerjaan hingga penjualan. Namun, ia belum punya waktu untuk itu karena masih disibukkan dengan produksi tas. Berbeda dengan produk aksesori yang bisnisnya mirip dengan bisnis tas. Pengembangan bisnis lainnya adalah memperkuat bisnis online shop yang dia geluti selama ini. Hingga sekarang, ia tidak punya angan-angan membuka toko fisik untuk memasarkan produk Ciciero. Alasannya bukan karena ongkos produksi yang tinggi. “Saya memang sudah terpikat dengan bisnis toko online karena dari awal Ciciero dijual secara online,” ucap dia. Dalam jangka panjang, Dini berharap Ciciero bisa menguasai pasar Asia. Targetnya, mimpi ini bisa diwujudkan dalam 10 tahun mendatang. Pasalnya saat ini, ia merasa Ciciero sudah bisa bersaing dengan merek-merek tas di Asia Tenggara. “Makanya saya mau memperkuat branding karena untuk bisnis e-commerce seperti yang saya jalani, branding sangat penting,” tambahnya. Kalau dulu Ciciero berhasil karena pemasaran dari mulut ke mulut, strategi ini perlu dilengkapi dengan branding. Menurut Dini, branding bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebagai langkah awal, Dini akan mengubah dulu tampilan situs Ciciero agar tampak lebih segar. Selain itu, ia terus meluncurkan strategi promosi untuk menggaet lebih banyak pelanggan.
Kendati memiliki banyak rencana pengembangan usaha, bukan berarti bisnis yang ditekuninya ini bebas dari hambatan. Dini bilang, salah satu kendala utamanya adalah harga bahan baku yang kian menanjak. Lantaran mengimpor bahan baku kulit dan aksesori tas, pengeluarannya sangat bergantung dengan nilai rupiah. “Dalam tiga bulan terakhir dollar Amerika naik 40%, saya terkena imbasnya,” katanya. Untuk itu, ia berencana menaikkan harga produk sebagai jalan terakhir. Meski demikian, ia berjanji kenaikan harga produk Ciciero tidak lebih dari 40% seperti kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah. (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri