JAKARTA. Nasabah kasus gagal bayar produk asuransi jiwa berbasis investasi Diamond Investa dari PT Asuransi Jiwa Bakrie, agaknya mulai gerah dengan iming-iming manajemen Bakrie Life dalam mencicil pengembalian dana. Tak tanggung-tanggung, manajemen Bakrie Life tercatat menunggak pengembalian dana kepada nasabah sebesar Rp 270 miliar. Dana itu terdiri dari cicilan pengembalian dana yang telah jatuh tempo, yakni periode September 2010 (sebanyak 45%), Desember 2010, Maret 2011, Juni 2011, dan cicilan bunga Juli 2011. Termasuk cicilan pengembalian dana September 2011 dan Desember 2011, serta sisanya sebanyak 50% dari dana masing-masing nasabah yang akan dibayarkan pada 2012. Tak heran, puluhan dari total 200 nasabah Bakrie Life menggelar aksi demo, Rabu (3/8). Dalam aksi tersebut, nasabah menuntut agar manajemen memenuhi kewajibannya. "Aksi demo ini sekaligus untuk membuka hati dan meminta campur tangan presiden dan DPR agar ikut membantu penyelesaian kasus," tutur Freddy Koeshariono kepada KONTAN. Maklum, sambung dia, penyelesaian kasus gagal bayar nasabah Diamond Investa-Bakrie Life senilai total Rp 360 miliar sudah terlunta-lunta sejak 2008 lalu. Bahkan, surat kesepakatan bersama yang diteken manajemen untuk menenangkan keresahan nasabah pun tidak mampu memaksa Bakrie Life memenuhi kewajibannya. Sekali lagi, nasabah hanya bisa gigit jari. Liciknya, cicilan bunga yang tidak seberapa dibandingkan cicilan pengembalian dana pokok itu malah sudah diselesaikan manajemen hingga Juni 2011 lalu. Namun, manajemen mengabaikan kewajiban utama dalam mengembalikan dana pokok. "Jadi, nasabah cuma terima cicilan bunga saja, tetapi cicilan dana pokok terus terlambat," imbuh nasabah lain, Yoseph. Bakrie Life, sebelumnya, telah melakukan tunggakan cicilan dana pokok periode September 2010 sebanyak 55% beserta cicilan bunga Maret-Juni 2011 yang diperkirakan mencapai hampir Rp 20 miliar. Sedangkan, sisa tunggakan bunga Juli 2011 dan dana pokok September (sebanyak 45%) sampai Juni 2011 diprediksi sebesar Rp 66 miliar. Direktur Utama Bakrie Life Timoer Soetanto mengaku, hingga kini, induk usaha perusahaan, yaitu Bakrie Capital Indonesia masih mengupayakan pendanaan. "Informasi dari grup sedang diusahakan. Diharapkan, akan ada transaksi pembayaran walau sebagian dalam waktu dekat ini," paparnya. Terkait aksi demo, Timoer mengatakan, pihaknya tidak bisa membendung keinginan nasabah. Toh, memang perusahaan menunggak pembayaran, terutama pengembalian dana pokok selama beberapa periode. Intinya, baik manajemen maupun pemegang saham Bakrie Life terus berusaha memenuhi kewajibannya kepada nasabah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cicilan pengembalian mandek, nasabah Bakrie Life gelar aksi demo
JAKARTA. Nasabah kasus gagal bayar produk asuransi jiwa berbasis investasi Diamond Investa dari PT Asuransi Jiwa Bakrie, agaknya mulai gerah dengan iming-iming manajemen Bakrie Life dalam mencicil pengembalian dana. Tak tanggung-tanggung, manajemen Bakrie Life tercatat menunggak pengembalian dana kepada nasabah sebesar Rp 270 miliar. Dana itu terdiri dari cicilan pengembalian dana yang telah jatuh tempo, yakni periode September 2010 (sebanyak 45%), Desember 2010, Maret 2011, Juni 2011, dan cicilan bunga Juli 2011. Termasuk cicilan pengembalian dana September 2011 dan Desember 2011, serta sisanya sebanyak 50% dari dana masing-masing nasabah yang akan dibayarkan pada 2012. Tak heran, puluhan dari total 200 nasabah Bakrie Life menggelar aksi demo, Rabu (3/8). Dalam aksi tersebut, nasabah menuntut agar manajemen memenuhi kewajibannya. "Aksi demo ini sekaligus untuk membuka hati dan meminta campur tangan presiden dan DPR agar ikut membantu penyelesaian kasus," tutur Freddy Koeshariono kepada KONTAN. Maklum, sambung dia, penyelesaian kasus gagal bayar nasabah Diamond Investa-Bakrie Life senilai total Rp 360 miliar sudah terlunta-lunta sejak 2008 lalu. Bahkan, surat kesepakatan bersama yang diteken manajemen untuk menenangkan keresahan nasabah pun tidak mampu memaksa Bakrie Life memenuhi kewajibannya. Sekali lagi, nasabah hanya bisa gigit jari. Liciknya, cicilan bunga yang tidak seberapa dibandingkan cicilan pengembalian dana pokok itu malah sudah diselesaikan manajemen hingga Juni 2011 lalu. Namun, manajemen mengabaikan kewajiban utama dalam mengembalikan dana pokok. "Jadi, nasabah cuma terima cicilan bunga saja, tetapi cicilan dana pokok terus terlambat," imbuh nasabah lain, Yoseph. Bakrie Life, sebelumnya, telah melakukan tunggakan cicilan dana pokok periode September 2010 sebanyak 55% beserta cicilan bunga Maret-Juni 2011 yang diperkirakan mencapai hampir Rp 20 miliar. Sedangkan, sisa tunggakan bunga Juli 2011 dan dana pokok September (sebanyak 45%) sampai Juni 2011 diprediksi sebesar Rp 66 miliar. Direktur Utama Bakrie Life Timoer Soetanto mengaku, hingga kini, induk usaha perusahaan, yaitu Bakrie Capital Indonesia masih mengupayakan pendanaan. "Informasi dari grup sedang diusahakan. Diharapkan, akan ada transaksi pembayaran walau sebagian dalam waktu dekat ini," paparnya. Terkait aksi demo, Timoer mengatakan, pihaknya tidak bisa membendung keinginan nasabah. Toh, memang perusahaan menunggak pembayaran, terutama pengembalian dana pokok selama beberapa periode. Intinya, baik manajemen maupun pemegang saham Bakrie Life terus berusaha memenuhi kewajibannya kepada nasabah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News