JAKARTA. Guna menjaring nasabah, perusahaan asuransi PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) masih mengandalkan jalur distribusi (channel distribution) telemarketing. Jalur telemarketing memberikan kontribusi sekitar 80% dari total premi. Sedangkan sisanya berasal dari jalur distribusi digital, mobile insurance, serta face to face. Sebenarnya, Cigna memanfaatkan telemarketing di hampir semua jalur distribusinya. Untuk jalur digital, Cigna Indonesia bekerja sama dengan beberapa website. Setelah para calon konsumen mendaftarkan diri melalui website tersebut, tim telemarketing perusahaan akan mengontak para calon pelanggan tersebut. "Kalau face to face, awalnya konsumen ditelepon sama telemarketing. Kalau mereka lebih suka ketemu langsung, baru kami kirim tenaga face to face," ujar Tim Shields, CEO & President Director Cigna Indonesia, Senin (9/3).
Cigna andalkan telemarketing jaring nasabah
JAKARTA. Guna menjaring nasabah, perusahaan asuransi PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) masih mengandalkan jalur distribusi (channel distribution) telemarketing. Jalur telemarketing memberikan kontribusi sekitar 80% dari total premi. Sedangkan sisanya berasal dari jalur distribusi digital, mobile insurance, serta face to face. Sebenarnya, Cigna memanfaatkan telemarketing di hampir semua jalur distribusinya. Untuk jalur digital, Cigna Indonesia bekerja sama dengan beberapa website. Setelah para calon konsumen mendaftarkan diri melalui website tersebut, tim telemarketing perusahaan akan mengontak para calon pelanggan tersebut. "Kalau face to face, awalnya konsumen ditelepon sama telemarketing. Kalau mereka lebih suka ketemu langsung, baru kami kirim tenaga face to face," ujar Tim Shields, CEO & President Director Cigna Indonesia, Senin (9/3).