JAKARTA. Demi menggenjot premi hingga akhir tahun ini, perusahaan asuransi terus memaksimalkan sejumlah saluran distribusi. Asuransi Cigna misalnya, membidik pendapatan premi pada tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun. Proyeksi tersebut tumbuh 12% dibandingkan pendapatan premi pada tahun lalu. Demi mencapai target itu, manajemen Cigna terus memaksimalkan beberapa saluran distribusi produk asuransi. Misalnya, menggenjot saluran distribusi yang selama ini menjadi andalan, yakni telemarketing. Hingga kini, jumlah tenaga telemarketing Cigna mencapai 150 orang. Selain itu, Cigna menggenjot saluran distribusi lain, seperti direct marketing atau memasarkan produk asuransi secara langsung. "Fokus Cigna Indonesia tetap pada model bisnis pemasaran melalui affinity marketing," ujar Reginald Josiah Hamdani, Chief Marketing Officer Cigna.
Cigna masih mengandalkan kontribusi telemarketing
JAKARTA. Demi menggenjot premi hingga akhir tahun ini, perusahaan asuransi terus memaksimalkan sejumlah saluran distribusi. Asuransi Cigna misalnya, membidik pendapatan premi pada tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun. Proyeksi tersebut tumbuh 12% dibandingkan pendapatan premi pada tahun lalu. Demi mencapai target itu, manajemen Cigna terus memaksimalkan beberapa saluran distribusi produk asuransi. Misalnya, menggenjot saluran distribusi yang selama ini menjadi andalan, yakni telemarketing. Hingga kini, jumlah tenaga telemarketing Cigna mencapai 150 orang. Selain itu, Cigna menggenjot saluran distribusi lain, seperti direct marketing atau memasarkan produk asuransi secara langsung. "Fokus Cigna Indonesia tetap pada model bisnis pemasaran melalui affinity marketing," ujar Reginald Josiah Hamdani, Chief Marketing Officer Cigna.