KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk mulai berinovasi dalam energi terbarukan. Di tahun 2018, perusahaan dengan kode emiten POWR ini mulai melakukan penjajakan solar panel untuk opsi pembakaran biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Babelan. "Di tahun 2019 ini kami berharap bisa terus mengembangkan energi terbarukan," kata Direktur Keuangan PT Cikarang Listrindo Tbk. Christanto Pranata, usia Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Sheraton Gandaria, Selasa (16/4). Di tahun 2019, Cikarang Listrindo berencana mengembangkan solar panel dan biomassa. Hingga saat ini proses yang sedang ditempuh yakni studi untuk menilai kelayakan jika proyek jadi diimplementasi (feasibility study) dan pilot project. Rencananya, inovasi ini akan diterapkan di tahun 2019. Ketika ditanya mengenai kapasitas yang mungkin dihasilkan Christanto belum bisa memberi gambaran, " Kita belum bisa memutuskan berapanya, tetapi setelah mendapat informasi akan segera diputuskan," kata Christanto lagi. Adapun Cikarang Listrindo saat ini memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik menggunakan bahan baku gas dan batu bara. Kapasitas pembangkit yang dihasilkan sebesar 1.144 megawatt (MW), dengan masing-masing kapasitas sebesar 864 MW untuk pembangkit listrik berbahan baku gas, dan 280 MW untuk pembangkit listrik berbahan baku batu bara.
Cikarang Listrindo akan berinovasi dalam energi terbarukan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk mulai berinovasi dalam energi terbarukan. Di tahun 2018, perusahaan dengan kode emiten POWR ini mulai melakukan penjajakan solar panel untuk opsi pembakaran biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Babelan. "Di tahun 2019 ini kami berharap bisa terus mengembangkan energi terbarukan," kata Direktur Keuangan PT Cikarang Listrindo Tbk. Christanto Pranata, usia Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Sheraton Gandaria, Selasa (16/4). Di tahun 2019, Cikarang Listrindo berencana mengembangkan solar panel dan biomassa. Hingga saat ini proses yang sedang ditempuh yakni studi untuk menilai kelayakan jika proyek jadi diimplementasi (feasibility study) dan pilot project. Rencananya, inovasi ini akan diterapkan di tahun 2019. Ketika ditanya mengenai kapasitas yang mungkin dihasilkan Christanto belum bisa memberi gambaran, " Kita belum bisa memutuskan berapanya, tetapi setelah mendapat informasi akan segera diputuskan," kata Christanto lagi. Adapun Cikarang Listrindo saat ini memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik menggunakan bahan baku gas dan batu bara. Kapasitas pembangkit yang dihasilkan sebesar 1.144 megawatt (MW), dengan masing-masing kapasitas sebesar 864 MW untuk pembangkit listrik berbahan baku gas, dan 280 MW untuk pembangkit listrik berbahan baku batu bara.