KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (
POWR) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2021 di Sheraton Gandaria, Jakarta, Rabu (2/6). RUPS kali ini disesuaikan dengan tema Laporan Tahunan Perusahaan yaitu
“Navigating Through Challenges” yang merupakan cerminan kondisi POWR di tengah situasi yang penuh tantangan akibat pandemi Covid-19. POWR telah mampu beradaptasi dan tetap menjaga komitmennya untuk menjalankan aktivitas operasional dengan baik, menjaga ketersediaan listrik yang andal bagi pelanggan, dan juga memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam RUPST yang diselenggarakan hari ini, terdapat beberapa mata acara yang telah disetujui oleh RUPS. Di antaranya, persetujuan laporan tahunan perusahaan, penunjukan kantor akuntan publik, pengangkatan dan lain-lain. Telah diputuskan juga untuk mata acara penetapan penggunaan laba bersih, RUPS menyetujui untuk pembagian dividen tahun buku 2020 sebesar 79% dari laba bersih perusahaan atau sebanyak US$ 59.054.307. Angka tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada para pemegang saham sebelumnya pada tanggal 18 Desember 2020 lalu senilai US$ 18.439.175.
Baca Juga: Cikarang Listrindo (POWR) berhasil menambah jumlah pelanggan industri di tahun 2020 Sehingga, dividen tunai yang masih akan dibayarkan kepada para pemegang saham adalah sebanyak US$ 40.615.132 atau 68,8% dari total dividen yang telah ditetapkan. Hal ini juga kembali menyatakan komitmen POWR kepada pemegang saham untuk selalu konsisten memberikan dividen setiap tahunnya. Dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada hari yang sama, telah disetujui juga perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian terhadap Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017 dan Nomor Induk Berusaha (NIB) Perseroan serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK/2020 dan Peraturan OJK No. 16/POJK.04/2020. Manajemen POWR yang dipimpin oleh Direktur Utama Andrew Labbaika juga menyampaikan performa tahun buku 2020 dan rencana ekspansi 2021 dalam RUPS tersebut. Penjualan listrik POWR pada tahun 2020 mencapai 3.779 GWh atau di bawah volume penjualan listrik tahun 2019 sebesar 5.155 GWh. Penurunan penjualan listrik tersebut disebabkan berakhirnya kontrak PPA pertama PLN di awal tahun 2020 sebesar 150 MW dan penurunan penjualan listrik kepada pelanggan industry yang dipengaruhi oleh turunnya konsumsi listrik akibat dampak pandemi Covid-19.
POWR Chart by TradingView
“Meski demikian, kami tetap dapat mempertahankan kinerja keuangan yang baik, yang tercermin dengan marjin laba kotor yang kuat sebesar 41% dan marjin EBITDA yang kuat sebesar 40% pada tahun 2020,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (2/6). Performa positif POWR pada tahun 2020 juga dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan selama tahun 2020 seperti Piagam Penghargaan CSR 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi, Most Admired CEO 2020 yang dinobatkan kepada Direktur Utama POWR oleh Warta Ekonomi,
“Resilience in Pandemic” pada Bisnis Indonesia Award (BIA) 2020, Piagam Penghargaan CSR Jabar Caang dari Gubernur Jawa Barat dan
“Best CSR for Indonesia CSRxPKBL Award 2020” dari Warta Ekonomi. Untuk rencana ekspansi 2021, manajemen POWR menyatakan akan terus mengembangkan inisiatif energi terbarukan, di mana salah satunya adalah terkait pengembangan PLTS Atap. POWR memasang target pemasangan PLTS Atap sebesar 10 MWp untuk tahun ini. Selain inisiatif tersebut, POWR juga akan secara bertahap mengembangkan penggunaan biomassa pada
boiler CFB milik perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .