Cikarang Listrindo (POWR) makin serius masuk ke bisnis energi terbarukan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) tampak serius menjajaki bisnis energi baru terbarukan (EBT). Beberapa langkah telah diambil perusahaan tersebut sejak tahun lalu untuk mengembangkan bisnis EBT.

Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan Cikarang Listrindo Christanto Pranata menyampaikan, POWR mulai mewujudkan komitmennya di bidang EBT lewat pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap atau panel surya di beberapa pelanggan perusahaan tersebut sejak 2019.

Tahun lalu, total kapasitas pemasangan panel surya yang dilakukan oleh POWR mencapai 200 kWp. Manajemen POWR masih berharap dapat menambah jumlah panel surya dengan kapasitas 150 kWp hingga kuartal IV-2020. “Di 2020 perkembangan bisnis panel surya ini lebih pelan dibandingkan tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19,” kata Christanto dalam paparan publik virtual, Jumat (13/11).


Baca Juga: Pertamina mengejar target BBM Satu Harga di 55 daerah

Selain itu, POWR juga menjajaki pengembangan co-firing dengan penggunaan bahan bakar biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki perusahaan.

Christanto menyebut, tahun 2017 lalu POWR mengoperasikan PLTU Babelan, di Bekasi dengan kapasitas 2x140 MW yang menggunakan teknologi boiler Circulating Fluidized Bed (CFB). Teknologi ini dipasok oleh Valmet, sebuah perusahaan asal Finlandia, yang memungkinkan terjadinya pembakaran batu bara dengan kalori yang rendah dan mengandung tingkat polutan yang rendah sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik.

Dengan teknologi boiler CFB, POWR juga dapat melakukan pembakaran biomassa yang berasal dari cangkang sawit, serpihan kayu, dan sekam kayu. “Teknologi ini memungkinkan kami melakukan diversifikasi bahan bakar dan menggantikan sebagian batu bara di PLTU milik perusahaan,” ungkap dia.

Lantas, POWR telah melakukan pilot project di tahun lalu melalui pembakaran dengan cangkang sawit sebagai alternatif biomassa sebanyak 1.089 ton. Dari situ, PLTU milik POWR dapat menghasilkan listrik sebesar 1.635 MWh.

Baca Juga: Catat rekor, PHE OSES selesaikan seismik 3D lebih cepat dan tanpa kecelakaan kerja

Tak hanya itu, POWR juga pelan-pelan melirik bisnis infrastruktur kendaraan listrik. Christanto menyebut bahwa pihaknya memiliki potensi untuk membangun charging station untuk kendaraan listrik. POWR pun melakukan pilot project di lingkungan internal perusahaan dan terus mengkaji cara kerja dan upaya optimalisasi charging station tersebut.

“Kalau ada kesempatan kami akan ikut. Semoga regulasi di bidang tersebut juga semakin berkembang dan makin baik,” harap dia.

Selanjutnya: Ini sederet faktor yang akan memuluskan aksi ekspansi Grand House Mulia (HOMI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi