KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (
POWR) turut mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan demi menekan kadar emisi karbon di wilayah operasionalnya. POWR mulai mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sejak tahun 2019 di kantor operasionalnya dengan kapasitas 52,5 kWp. Selanjutnya, POWR memasang PLTS Atap di beberapa gedung yang menjadi pelanggannya. Hingga Oktober 2021, kapasitas PLTS Atap yang dibangun oleh POWR telah mencapai 2,4 MWp. Di tahun ini, rencananya POWR akan membangun PLTS Atap dengan kapasitas 10 MWp. Sejauh ini, masih ada 5,1 MWp kapasitas PLTS Atap yang sedang dalam proses instalasi dan 2,1 MWp yang sedang dalam proses kontrak.
Adapun untuk membangun PLTS Atap dengan total kapasitas 10 MWp tersebut, pihak POWR membutuhkan dana investasi sekitar US$ 6 juta dollar. POWR mengandalkan kas internal untuk membiayai pemasangan PLTS Atap tersebut.
Baca Juga: Kinerja Cikarang Listindo (POWR) Akan Tetap Kuat Ditopang Pulihnya Permintaan Listrik “Di tiap tahun kami targetkan mampu membangun 10 MWp PLTS Atap di gedung atau kantor para pelanggan,” ujar Christanto Pranata, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan POWR dalam paparan publik virtual, Selasa (23/11). Ia menegaskan, bahwa POWR turut menjual listrik dari PLTS Atap yang dipasangnya. Dalam jangka pendek, jelas kontribusi penjualan listrik dari PLTS Atap masih tergolong kecil bila dibandingkan penjualan listrik POWR dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), ataupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Namun, dalam jangka panjang, pembangunan PLTS Atap diyakini akan memberi manfaat yang besar bagi kinerja POWR. Apalagi, Manajemen POWR sudah berkomitmen untuk berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 10% di tahun 2025 dan 20% sampai tahun 2030. Selain PLTS Atap, POWR juga mengembangkan proyek biomassa yang diaplikasikan pada PLTU Babelan milik perusahaan. POWR memanfaatkan cangkang kelapa sawit yang menghasilkan energi biomassa sebagai pengganti batubara. Proyek ini sendiri telah menyelesaikan tahap
commissioning pada kuartal III-2021.
Sampai dengan Oktober 2021, POWR telah menggantikan batubara dengan bahan bakar biomassa sebanyak 6.865 ton atau setara dengan 11.439 MWh. “Sampai dengan tahun 2025, kami berencana untuk mengganti hingga 20% batubara dengan biomassa,” pungkas Christanto. Sebagai informasi, POWR saat ini memiliki PLTGU berkapasitas total sebesar 755 MW, kemudian terdapat PLTG berkapasitas 109 MW, PLTU berkapasitas 280 MW, jalur transmisi bertegangan 150 kV, jalur distribusi bertegangan 20kV, dan PLTS Atap berkapasitas 2,4 MWp. POWR melistriki 5 kawasan industri yang meliputi MM-2100, East Jakarta Industrial Park, Hyundai International Development, Lippo Cikarang, dan Kawasan Industri Jababeka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .