Ciliandra Fangiono, miliarder termuda Indonesia 2020 versi Forbes



KONTAN.CO.ID - Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya Indonesia pada 2020. Dari daftar tersebut, terdapat nama Ciliandra Fangiono, berusia 44 tahun yang menjadi orang kaya termuda di Indonesia dalam Forbes Indonesia's 50 Richest. 

Ciliandra menjadi orang terkaya ke-30 di Indonesia dengan total kekayaan US$ 1,05 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun (kurs Rp14.100). Namun, total kekayaannya merosot dibandingkan tahun lalu senilai US$ 1,37 miliar atau sekitar Rp 19,3 triliun. 

Lantas, dari mana sumber kekayaan Ciliandra Fangiono?


Baca Juga: Inilah 15 orang terkaya Indonesia, berapa harta kekayaannya?

Pengusaha kelapa sawit 

Dikutip dari Forbes, Ciliandra Fangiono menjabat sebagai CEO First Resources, sebuah perusahaan minyak sawit terdaftar di Singapura dengan perkebunan di seluruh Indonesia.

Dia merupakan generasi kedua yang mewarisi perusahaan sawit dari ayahnya, Martias. Keluarganya memiliki saham mayoritas di perusahaan tersebut, yang dirintis oleh ayahnya, Martias lebih dari dua dekade lalu.

Sebelum bergabung dengan bisnis keluarga, Ciliandra bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch di Singapura. Dia adalah seorang Senior Scholar di bidang Ekonomi dan dianugerahi PriceWaterhouse Book Prize di Universitas Cambridge.

Baca Juga: Bos Uniqlo, Tadashi Yanai, makin kokoh sebagai orang terkaya di Jepang sejak pendemi

Dirangkum dari laman resminya, First Resources didirikan pada tahun 1992 dan terdaftar di Bursa Singapura sejak 2007. 

First Resources adalah salah satu produsen minyak sawit terkemuka di Asia Tenggara , yang mengelola lebih dari 200.000 hektar perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat di Indonesia.

Kegiatan bisnis inti perusahaan meliputi budidaya kelapa sawit, memanen tandan buah segar (TBS) dan mengolahnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). 

Selain perkebunan dan pabrik kelapa sawit, First Resources melalui pabrik penyulingan, fraksionasi, biodiesel dan penghancur inti, memproses produksi CPO dan PK menjadi produk berbasis kelapa sawit yang bernilai lebih tinggi. 

Di antaranya adalah biodiesel, refined, bleached and deodorized (RBD) olein dan RBD stearin, minyak inti sawit, dan pengekspor inti sawit. Produk perusahaan selama ini dijual ke pasar lokal dan internasional.

Selanjutnya: Ini dia dua perempuan terkaya di Indonesia dengan kekayaan Rp 8 triliun versi Forbes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News