CIMB Grup minta CIMB Niaga berkontribusi 40%



KUALA LUMPUR. Stabilnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kelas memengah di Indonesia menyebabkan CIMB Group memiliki harapan besar pada anak usahanya, CIMB Niaga. Bank terbesar kedua di Malaysia ini berharap, CIMB Niaga berkontribusi 40% terhadap total pendapatan grup tahun 2015. Tahun 2012, kontribusi terbesar dicatatkan CIMB Malaysia, mencapai 57%. Adapun CIMB Niaga berkontribusi 34%. Tahun lalu, laba bersih CIMB Grup sebesar RM 4,35 miliar atau meningkat 7,8% dari tahun sebelumnya.Chief Executive Officer CIMB Group, Dato' Sri Nazir Razak, mengatakan tahun 2015 kontribusi Indonesia terhadap grup akan sama dengan kontribusi Malaysia, masing-masing 40%. ""Sisanya, sekitar 20% terbagi dari sejumlah negara, antara lain Singapura dan Thailand," ujarnya, Rabu (17/4).Ia menambahkan, peningkatan kontribusi CIMB Niaga masih bisa dicapai. Masih ada ruang melakukan ekspansi usaha, sehingga penyaluran kredit bisa diperbesar. CIMB Niaga akan mengembangkan pelayanan berbasis teknologi. Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengungkapkan CIMB Niaga akan fokus pada penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan konsumer. Saat ini porsi kredit usaha kecil menengah (UKM) telah mencapai 18,5% dari total penyaluran kredit. Ke depan, kontribusi UKM di CIMB Niaga didorong menjadi 20%. "Di sektor konsumer, kami mendorong pertumbuhan anak perusahaan yang berbasis pembiayaan otomotif yakni CIMB Niaga Auto Finance dan Kita Finance," tukas Arwin.Per Desember 2012, CIMB Niaga meraup laba bersih senilai Rp 4,23 triliun, melonjak 33% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Pencapaian ini lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan laba industri yang hanya sekitar 23%. Keuntungan itu berasal dari pendapatan operasional yang meningkat 24% menjadi Rp 12,88 triliun. Pendapatan komisi atau fee based income menyumbang pertumbuhan 29% menjadi Rp 3,17 triliun. Adapun margin bunga bersih atau net interest margin naik 24 basis poin menjadi 5,87%. Meski pendapatan operasional tumbuh 24% dan laba melonjak 33%, penyaluran kredit tak menggembirakan. Hanya meningkat 16% menjadi Rp 145,4 triliun, alias di bawah rata-rata pertumbuhan kredit industri sebesar 23%. Sedangkan DPK tumbuh 15% menjadi Rp 151,01 triliun.Tahun ini, CIMB Niaga membidik pertumbuhan kredit 16% dan dana pihak ketiga (DPK) 15%, alias sama dengan pencapaian 2012. Namun, jika ada permintaan kredit lebih besar, target akan direvisi jadi 20%. CIMB Niaga jugab erencana menerbitkan obligasi Rp 4 triliun - Rp 6 triliun untuk pendanaan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Roy Franedya