KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan piutang pembiayaan perusahaan mencapai Rp 9,60 triliun pada semester I-2024. "Nilai itu tumbuh sebesar 41%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,81 triliun," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (3/8).
Ristiawan menyampaikan pencapaian piutang pembiayaan perusahaan telah melampaui target yang telah dicanangkan untuk tahun ini. Dia bilang nilai tersebut telah melampaui 129% dari target yang ditetapkan pada 2024 yang sebesar Rp 7,42 triliun.
Baca Juga: Pembiayaan Syariah CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Turun 22% pada Semester I 2024 Untuk terus memaksimalkan pertumbuhan dan kinerja pada tahun ini, Ristiawan menyebut perusahaan akan terus menerapkan strategi jitu. Salah satu strategi CNAF, yakni mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau.
"Selain itu, memberikan suku bunga dengan metode
Risk Based Pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Ditambah terus bersinergi dengan induk usaha, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk, untuk menjaring nasabahnya melalui pengembangan program
referral," tuturnya. Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) baru-baru menyebut perlambatan pertumbuhan kinerja multifinance pada 2024 disebabkan Pemilu dan industri akan dihadapkan lagi dengan Pilkada pada akhir tahun ini. Adapun OJK memproyeksikan piutang pembiayaan multifinance masih memiliki peluang tumbuh di kisaran 9%–11% sampai akhir 2024. Mengenai hal itu, Ristiawan menyampaikan CNAF optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan OJK. Dia meyakini piutang pembiayaan CNAF akan tumbuh
double digit sampai akhir 2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi