CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) berikan restrukturisasi sampai 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan restrukturisasi yang diberlakukan oleh pemerintah rupanya mendatangkan angin segar bagi masyarakat. Ambil contoh, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat sejak Juni 2020 lebih dari 8.700 nasabah yang telah direstrukturisasi. Adapun total utang mencapai Rp 1,2 triliun.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, sektor yang paling banyak mengajukan keringanan ialah perdagangan, transportasi, retail maupun pariwisata. Namun, pihaknya melihat di setiap bulan grafik restrukturisasi mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu juga disertai dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekaligus perekonomian yang kembali berjalan.

Baca Juga: Akibat pandemi corona, penyaluran pembiayaan CIMB Niaga Finance (CNAF) bakal stagnan


“Persetujuan restrukturisasi di atas 90% dari total pengajuan yang masuk kepada CNAF. Adapun yang kami setujui ialah mereka yang sesuai dengan kriteria. Sedangkan sisanya ialah nasabah yang memutuskan untuk batal mengikuti restrukturisasi karena sisa pinjaman maupun masa pinjaman yang tidak lama,” kata Kristiawan kepada Kontan.co.id baru-baru ini.

Meski begitu, Kristawan bilang pihaknya tak akan menghentikan proses restrukturisasi dalam waktu dekat. Menurutnya, perusahaan akan menghentikan restrukturisasi pada Maret 2021. Ia menjelaskan, kebijakan itu sejalan dengan aturan pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Untuk saat ini, kami belum berencana menghentikan restrukturisasi. Sebab, perusahaan akan mengikuti arahan maupun kebijakan dari pemerintah dan otoritas terkait. Sehingga, kami fokus untuk melakukan restrukturisasi terlebih dahulu,” tambahnya.

Baca Juga: Terimbas corona, CIMB Niaga Auto Finance revisi target pembiayaan tahun ini

Asal tahu saja untuk menjaga likuiditas, sebelumnya CNAF telah menaikkan uang muka untuk seluruh produk mobil baru dan mobil bekas. Kenaikan itu mengacu kepada profil risiko nasabah. Namun secara umum, kenaikan uang muka CNAF berkisar 10% sampai 20%.

Kristiawan menjelaskan, untuk saat ini secara keseluruhan pihaknya belum merasakan dampak terkait. Akan tetapi, indikator awal telah memperlihatkan kebaikan. Untuk diketahui, kenaikan uang muka tersebut hanyalah bersifat sementara. Oleh karenanya, ketika pandemi telah berakhir, anak usaha CIMB Niaga ini kembali mempertimbangkan kebijakan kenaikan uang muka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .