KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis mampu menjaga rasio kredit bermasalah (Non-Performing Financing atau NPF) di bawah 1% hingga akhir tahun 2024. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga kesehatan portofolio di tengah tren penurunan daya beli masyarakat yang memengaruhi kemampuan bayar angsuran debitur. Baca Juga: NPF Multifinance Capai 2,62% pada Agustus 2024, Begini Kondisi di Sejumlah Pemain
“CNAF telah memperbarui sistem scoring untuk memastikan kualitas debitur yang disetujui memiliki tingkat risiko yang terkendali,” ujar Ristiawan kepada Kontan, Selasa (19/11). Hingga Oktober 2024, rasio NPF CNAF tercatat sebesar 1,14%, yang dianggap relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,15%. Namun, angka tersebut sedikit meningkat sebesar 6 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di level 1,09%. “Pencapaian ini menunjukkan bahwa CNAF mampu mengelola NPF dengan baik, salah satunya melalui penguatan proses Know Your Customer (KYC) untuk memitigasi risiko memburuknya rasio NPF,” tambahnya. Baca Juga: CNAF Fokus ke Pembiayaan Kendaraan, Belum Tertarik Bisnis Emas Untuk menjaga kesehatan portofolio, CNAF mengimplementasikan berbagai strategi, seperti:
- Imbauan Pembayaran Dini: Menggunakan platform WhatsApp dan telepon untuk mengingatkan debitur agar membayar angsuran lebih awal.
- Pemanfaatan Teknologi Digital: Menggunakan teknologi suara robot untuk komunikasi yang lebih efisien.
- Perluasan Akses Pembayaran: Menambah saluran dan metode pembayaran angsuran agar lebih mudah dijangkau masyarakat.