JAKARTA. Bank CIMB Niaga pesimistis kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) akan efektif mendongkrak pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Sebab masyarakat saat ini memang lebih memilih menunggu dan melihat situasi, termasuk dalam hal pembelian rumah. Menurut Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan dan Strategi Bank CIMB Niaga, saat ini di tengah situasi ekonomi nasional yang melambat, masyarakat lebih banyak bersikap menunggu perkembangan situasi. Oleh sebab itu, aktivitas dan transaksi bisnis juga berkurang. "Bahkan transaksi pembelian pulsa saja saat ini berkurang," kata Wan di Jakarta, Selasa (23/6). Oleh sebab itu, Wan ragu langkah Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan LTV akan meningkatkan permintaan KPR yang berujung pertumbuhan penyaluran KPR oleh perbankan. "Logikanya untuk transaksi pembelian pulsa yang kecil saja masyarakat banyak yang menunda, apalagi mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk membeli rumah," ujar Wan.
CIMB Niaga pesimis dengan pelonggaran LTV
JAKARTA. Bank CIMB Niaga pesimistis kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) akan efektif mendongkrak pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Sebab masyarakat saat ini memang lebih memilih menunggu dan melihat situasi, termasuk dalam hal pembelian rumah. Menurut Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan dan Strategi Bank CIMB Niaga, saat ini di tengah situasi ekonomi nasional yang melambat, masyarakat lebih banyak bersikap menunggu perkembangan situasi. Oleh sebab itu, aktivitas dan transaksi bisnis juga berkurang. "Bahkan transaksi pembelian pulsa saja saat ini berkurang," kata Wan di Jakarta, Selasa (23/6). Oleh sebab itu, Wan ragu langkah Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan LTV akan meningkatkan permintaan KPR yang berujung pertumbuhan penyaluran KPR oleh perbankan. "Logikanya untuk transaksi pembelian pulsa yang kecil saja masyarakat banyak yang menunda, apalagi mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk membeli rumah," ujar Wan.