JAKARTA. Impian PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) masuk ke sektor asuransi umum semakin dekat dengan kenyataan. Saat ini CIMB Niaga sudah melakukan shortlist dari 10 perusahaan asuransi yang mengajukan ketertarikan akan rencana tersebut. "Dari 10 perusahaan, kami sudah shortlist menjadi empat. Rencananya akan kami pilih satu atau dua perusahaan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta, Kamis (18/10). Nantinya, CIMB dan perusahaan yang dipilihnya akan membentuk perusahaan joint venture yang bergerak di sektor asuransi umum. Tapi tak seperti joint venture antara CIMB Niaga dan Sun Life di mana CIMB Niaga menjadi mayoritas, di perusahaan patungan yang baru ini, CIMB hanya menjadi minoritas. "Paling share kami di sana sekitar 30%. Karena kami tidak punya keahlian untuk di asuransi umum, makannya kami cari perusahaan yang memang di bidang asuransi umum," tambahnya. Menurutnya, mayoritas yang ingin joint venture dengan CIMB Niaga adalah perusahaan asuransi asing. Bahkan beberapa di antaranya belum masuk ke pasar Indonesia. "Dari shortlist-nya adalah perusahaan asuransi di kawasan Asia Pacific lah," pungkas Arwin. Rencana CIMB Niaga ini terjun ke bisnis asuransi lantaran perusahaan ingin meningkatkan bidang usaha strategis dengan menambah portofolio untuk pembiayaan kendaraan dan juga perumahan.
CIMB Niaga shortlist asuransi untuk joint venture
JAKARTA. Impian PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) masuk ke sektor asuransi umum semakin dekat dengan kenyataan. Saat ini CIMB Niaga sudah melakukan shortlist dari 10 perusahaan asuransi yang mengajukan ketertarikan akan rencana tersebut. "Dari 10 perusahaan, kami sudah shortlist menjadi empat. Rencananya akan kami pilih satu atau dua perusahaan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta, Kamis (18/10). Nantinya, CIMB dan perusahaan yang dipilihnya akan membentuk perusahaan joint venture yang bergerak di sektor asuransi umum. Tapi tak seperti joint venture antara CIMB Niaga dan Sun Life di mana CIMB Niaga menjadi mayoritas, di perusahaan patungan yang baru ini, CIMB hanya menjadi minoritas. "Paling share kami di sana sekitar 30%. Karena kami tidak punya keahlian untuk di asuransi umum, makannya kami cari perusahaan yang memang di bidang asuransi umum," tambahnya. Menurutnya, mayoritas yang ingin joint venture dengan CIMB Niaga adalah perusahaan asuransi asing. Bahkan beberapa di antaranya belum masuk ke pasar Indonesia. "Dari shortlist-nya adalah perusahaan asuransi di kawasan Asia Pacific lah," pungkas Arwin. Rencana CIMB Niaga ini terjun ke bisnis asuransi lantaran perusahaan ingin meningkatkan bidang usaha strategis dengan menambah portofolio untuk pembiayaan kendaraan dan juga perumahan.
