KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) optimistis bisnis syariah mampu tumbuh lebih baik di sepanjang 2022. Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga memproyeksikan pembiayaan bisa tumbuh di kisaran 10% hingga 15% di 2022. Direktur Syariah Banking CIMB, Niaga Pandji P. Djajanegara menyatakan akan mengandalkan segmen konsumer sebagai motor utama pertumbuhan bisnis tahun ini. Utamanya, mengoptimalkan pembiayaan pemilikan rumah. “Selain itu, beberapa proyek infrastruktur. Strateginya syariah first untuk sektor
financing dan
funding. Untuk dana pihak ketiga (DPK) fokus di dana murah (CASA) dan pertumbuhannya menyesuaikan kebutuhan pembiayaan,” ujar Pandji kepada Kontan.co.id belum lama ini
CIMB Niaga Syariah mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 15,8% yoy menjadi Rp 37,0 triliun di 2021. Sedangkan DPK mampu tumbuh 39,2% yoy menjadi Rp 41,5 triliun.
Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Dorong Milenial Daftar Haji Awal lewat Program Investasi Haji Muda “Tahun lalu kinerja terbantu dari pertumbuhan financing dan dana, lalu biaya dana yang turun tajam karena peningkatan CASA dan pricing deposito yang juga turun,” jelasnya, Selain itu, UUS mampu mengerek pendapatan berbasis komisi lebat peningkatan bisnis transaksi treasury dan wealth management. Adapun kualitas pembiayaan bermasalah atau
non performing financing (NPF) gross naik dari 1,1% ke 1,4%. Namun, NPF net-nya menurun dari 0,7% ke 0,6% artinya UUS CIMB Niaga Syariah melakukan menambah pencadangan.
“NPF pad 2022 akan di sekitar itu juga, karena akan ada kemungkinan pemburukan pembiayaan akibat Covid-19 yang mungkin gagal restrukturisasi. Namun pembiayaan akan terus tumbuh juga,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto