JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB Niaga menegaskan kesiapannya untuk spin off beralih menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2018. Untuk itu, CIMB Niaga syariah sedang menyusun kebutuhan portofolio permodalan selama 3 tahun ke depan. Menurut Firman Moeis, Kepala UUS Bank CIMB Niaga menegaskan bahwa pihaknya menargetkan bisa spin off pada tahun 2018. "Sebagai salah satu persiapan untuk spin off menjadi BUS, kami akan memperoleh penambahan modal yang dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, kita usahakan modal CIMB Niaga Syariah bisa di level kelompok BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun)," kata Firman, Senin (15/6). Firman menegaskan dalam 3 tahun ke depan, CIMB Niaga Syariah sudah menargetkan memiliki modal inti sudah bisa mencapai level kelompok BUKU III ((kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun). Adapun jumlah pasti besaran modal yang akan disuntik oleh induk Bank CIMB Niaga belum final. "Karena masih sedang kita bahas dan kita susun platform penambahan modalnya. Yang pasti kita sepertinya akan langsung ke BUKU IIII," pungkas Firman. Sebagaimana diketahui, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah telah mewajibkan Bank Umum Konvensional selaku induk untuk memisahkan UUS menjadi BUS paling lambat 15 tahun sejak berlakunya undang-undang tersebut atau bila nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya. Dengan demikian semua UUS yang ada saat ini harus sudah beralih menjadi BUS pada tahun 2023. Namun hingga kini masih banyak UUS milik Bank Konvensional yang belum beralih menjadi BUS. Salah satunya adalah CIMB Niaga Syariah yang merupakan UUS dari Bank CIMB Niaga.
CIMB Niaga Syariah targetkan jadi BUS di 2018
JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB Niaga menegaskan kesiapannya untuk spin off beralih menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2018. Untuk itu, CIMB Niaga syariah sedang menyusun kebutuhan portofolio permodalan selama 3 tahun ke depan. Menurut Firman Moeis, Kepala UUS Bank CIMB Niaga menegaskan bahwa pihaknya menargetkan bisa spin off pada tahun 2018. "Sebagai salah satu persiapan untuk spin off menjadi BUS, kami akan memperoleh penambahan modal yang dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, kita usahakan modal CIMB Niaga Syariah bisa di level kelompok BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun)," kata Firman, Senin (15/6). Firman menegaskan dalam 3 tahun ke depan, CIMB Niaga Syariah sudah menargetkan memiliki modal inti sudah bisa mencapai level kelompok BUKU III ((kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun). Adapun jumlah pasti besaran modal yang akan disuntik oleh induk Bank CIMB Niaga belum final. "Karena masih sedang kita bahas dan kita susun platform penambahan modalnya. Yang pasti kita sepertinya akan langsung ke BUKU IIII," pungkas Firman. Sebagaimana diketahui, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah telah mewajibkan Bank Umum Konvensional selaku induk untuk memisahkan UUS menjadi BUS paling lambat 15 tahun sejak berlakunya undang-undang tersebut atau bila nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya. Dengan demikian semua UUS yang ada saat ini harus sudah beralih menjadi BUS pada tahun 2023. Namun hingga kini masih banyak UUS milik Bank Konvensional yang belum beralih menjadi BUS. Salah satunya adalah CIMB Niaga Syariah yang merupakan UUS dari Bank CIMB Niaga.