CIMB Niaga Telah Salurkan KPR Baru Rp 1,3 Triliun dalam 2 Bulan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) terus berlanjut membaik hingga awal 2022 ini. Sejumlah bank melihat permintaan KPR masih mengalami pertumbuhan meskipun kasus Covid-19 varian Omicron sempat memuncak yang membuat pemerintah kembali memberlakukan PPKM. 

PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, telah berhasil melakukan pencairan KPR baru sebesar Rp 1,3 triliun selama dua bulan pertama tahun ini. Capaian itu membuat outstanding KPR perseroan meningkat sebesar Rp 250 miliar dari Rp 39,1 triliun pada akhir 2021. 

Mortgage and Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan, penjualan KPR perseroan sudah tumbuh cukup baik pada bulan Januari tetapi sempat melambat di bulan Februari akibat peningkatan kasus Covid-19. 


"Kami perkirakan akan kembali membaik di bulan Maret ini," ujarnya pada Kontan.co.id, Kamis (10/3).

Baca Juga: Minat Masyarakat Tinggi, Penyaluran KPR Makin Menggeliat

Tahun ini, CIMB Niaga menargetkan penyaluran baru KPR bisa mencapai Rp 11 triliun. Untuk mencapai target, bank ini tidak fokus pada perhelatan pameran dengan mengandalkan promo bunga. 

Heintje bilang, pihaknya lebih fokus menerapkan strategi tellermate atau lebih fokus menjalin kolaborasi dengan developer untuk menciptakan program bersama sesuai dengan kebutuhan pasar. 

"Kami akan fokus untuk melakukan bonding dengan pengembang. Nanti program antara satu developer bisa saja berbeda dengan pengembang lainnya," pungkasnya. 

CIMB Niaga optimis penyaluran KPR  masih akan tumbuh lebih baik tahun ini meskipun prospek suku bunga bakal naik. Perseroan menargetkan KPR tumbuh  sekitar 10% secara year on year (yoy). 

Baca Juga: Chandra Asri Berhasil Selesaikan Program Penawaran Obligasi ke-3 Senilai Rp5 Triliun

Sedangkan tahun lalu, outstanding KPR perseroan tumbuh sekitar 9% menjadi Rp 39 triliun. Pencairan KPR baru yang diberikan bank ini sepanjang 2021 mencapai Rp 9,65 triliun.

CIMB Niaga sudah mendorong penyaluran KPR sejak awal tahun ini untuk mengantisipasi perlambatan permintaan  KPR saat suku bunga mulai naik. "Strateginya dengan mulai melakukan berbagai kegiatan gathering community, asosiasi agen properti, dan komunitas pengembang," pungkas Heintje.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli