CIMB Niaga yakin kredit konsumer mampu tumbuh 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang agresif rentan menekan kredit perbankan, terutama segmen konsumer. Meski begitu, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) masih optimistis penyaluran kredit bisa tumbuh dobel digit.

Tahun ini, BI sudah mengerek bunga acuan 125 bps menjadi 5,50%. Perbankan akan merespons dengan penyesuaian tingkat bunga kredit.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, segmen ritel konsumer, seperti KPR, KPA dan kartu kredit, memang cenderung lebih sensitif menyikapi kenaikan bunga dibanding segmen lainnya. Namun, dia yakin, kondisi ini tak menyebabkan kredit konsumer di BNGA lesu. Sebab, bank ini telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi tren suku bunga tinggi.


Kenaikan suku bunga di segmen konsumer diterapkan tidak merata, tapi menggunakan data analisa, risiko serta relationshipbased pricing, kata Lani, Jumat (31/8). BNGA tidak akan sembarang mengerek bunga. Bank ini akan memperhatikan kemampuan nasabah untuk menghindari kenaikan tingkat kredit bermasalah (NPL). Yang jelas, kenaikan bunga segmen konsumer di kisaran 0,50%-1%.

Kenaikan bunga juga dibarengi dengan relaksasi uang muka atau loan to value (LTV). Misalnya, uang muka mulai dari 5% untuk KPR.

BNGA juga memberikan program bunga fixed rate tiga tahun untuk menstimulus permintaan kredit. Dengan cara tersebut, Lani optimistis, kredit konsumer bisa tumbuh 10% di akhir tahun ini. "KPR diharapkan bisa naik 10% di semester II 2018, imbuh dia.

Di semester I-2018, kredit konsumer BNGA turun 5% yoy menjadi Rp 47,9 triliun. Tapi, total kredit masih naik 3% menjadi Rp 185,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati