CIMB prediksi kebutuhan valas naik di akhir tahun



JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk memprediksi permintaan valuta asing akan mengalami kenaikan di akhir tahun ini. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung oleh investasi di beberapa bidang seperti infrastruktur, peralatan dan teknologi.

Selain itu pada pertengahan tahun, kebutuhan valas juga diprediksi akan meningkat, karena adanya kewajiban pembagian dividen.

Direktur Strategy and Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk, Wan Razly mengatakan, sampai kuartal 1 2016, bank berkode BNGA ini mencatatkan kenaikan pendapatan dari perdagangan valuta asing dan surat berharga sebesar 96,1% year on year (yoy).


Kenaikan pendapatan valas ini berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan non bunga. “CIMB Niaga menawarkan nilai tukar valuta asing yang kompetitif seiring dengan permintaan dalam sektor perdagangan dan investasi di Indonesia,” ujar Wan, Selasa, (31/5).

Asal tahu saja, menjelang pertengahan tahun, perbankan harus mempersiapkan pundi-pundi valas. Sebab, periode Mei hingga Juni 2016, merupakan puncak pembayaran dividen beberapa korporasi besar baik untuk pemegang saham lokal maupun asing. Selain itu, pada akhir Juni 2016, merupakan saat di mana korporasi membayar pinjaman valas.

Sampai kuartal 1 2016, kondisi likuditas valas masih cukup bagus. Hal ini ditunjukkan dengan LDR valas bank umum yang mencapai angka 85,13%. Secara umum DPK Valas pada kuartal 1 2016 turun 3,4% menjadi Rp 697,8 triliun. Namun yang perlu menjadi catatan adalah LDR bank asing mencapai 134,5% dan LDR bank campuran mencapai 152,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini