KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (
CMRY) yang dikenal sebagai Cimory, yang menghasilkan susu dan makanan, berencana untuk mencapai pertumbuhan kinerja dua digit di tahun 2023. "Cimory diharapkan dapat tumbuh secara konsisten setiap tahun, minimal dua digit di atas 10% setiap tahunnya," ujar Direktur Utama Cisarua Mountain Dairy Farell Sutantio, Kamis (6/4). Pada tahun lalu, Cimory mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun. Laba bersih CMRY meningkat 34,21% secara tahunan dari tahun 2021 yang sebesar Rp 790,19 miliar.
Pendapatan CMRY juga tercatat mencapai Rp 6,37 triliun atau tumbuh 55,74% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 4,09 triliun.
Baca Juga: Prospek Bisnis Tetap Segar nan Lezat, Begini Target Kinerja Cimory (CMRY) Farell menambahkan, peningkatan pendapatan tersebut didorong oleh pendapatan dari segmen produk susu yang berkontribusi sebesar 55%. Penjualan produk susu ini mencapai Rp 3,5 triliun pada tahun 2022. Sementara itu, produk makanan memberikan kontribusi sebesar 45% dengan penjualan sekitar Rp 2,84 triliun. Peningkatan pendapatan juga didorong oleh peningkatan jumlah agen, mencapai 4.164 agen Miss Cimory pada tahun 2022, dan jumlah mitra peternak susu kecil sebanyak 17.498 peternak. Di tahun 2023, Cimory akan melanjutkan strategi berkelanjutan dengan menambah saluran distribusi melalui supermarket, minimarket, distributor, dan agen-agen. "Kami juga akan menambah produk-produk baru, seperti yang kita lihat tahun lalu dengan produk sosis Kanzler rasa gochujang. Kemudian pada Maret 2023, kita meluncurkan produk Cimory Yogurt Stick," ungkap Farell.
Baca Juga: Cisarua Mountain Dairy (CMRY) Akan Bagikan Dividen 52,37% dari Laba 2022 Sementara itu, Direktur Chief Financial Officer & Investor Relations CMRY, Bharat Joshi, menambahkan bahwa untuk rencana ekspansi tahun ini, perusahaan tidak berencana meningkatkan kapasitas produksi, karena CMRY telah meningkatkan kapasitas pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, CMRY telah menggunakan dana sebesar Rp 925,70 miliar hasil penawaran umum perdana (IPO) dari total Rp 3,66 triliun. Mayoritas realisasi penggunaan dana hasil IPO digunakan untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi. Cimory menggunakan dana IPO sebesar Rp 613,45 miliar untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi. Dalam prospektus, rencana penggunaan dana IPO untuk belanja modal sebesar Rp 1,17 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati