KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi menghadapi persaingan pemain baru di bisnis bioskop, PT Nusantara Sejahtera pemilik jaringan bioskop Cinema 21 menambah layar di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya ini dilakukan demi menaikan kuota penonton dan pemasukan perusahaan.

Tahun ini, Cinema 21 berencana menambah 150-200 layar sampai akhir tahun 2018. Penambahan layar baru tersebut akan tersebar di wilayah Sumatra dan Indonesia bagian timur.

“Penambahan jumlah layar ini melihat perkembangan bisnis film semakin membaik sejak tahun 2015. Terutama dengan makin meningkatnya jumlah penonton film nasional pada 2 tahun terakhir ini,” kata Catherine Keng, Sekretaris Perusahaan Cinema 21 kepada Kontan.co.id, Kamis (22/3).

Nilai investasi untuk menambah satu layar sekitar Rp 6 miliar. Sementara untuk pembangunan gedung bioskop yang terdiri beberapa layar menghabiskan biaya sekitar Rp 30 miliar-Rp 50 miliar.

“Dari pembangunan biskop itu kami bisa balik modal sekitar 5-10 tahun kemudian,” tambah Catherine.

Hingga saat ini, Cinema 21 sudah mempunyai total 986 layar yang berada di 174 lokasi di Indonesia. Jika ditambahkan 200 pembangunan layar baru, artinya Cinema 21 memiliki total 1.186 layar sampai akhir tahun ini.

Dengan penambahan layar baru ini, Cinema 21 memasang target pertumbuhan penonton yang sama dengan tahun lalu sekitar 10%.

“Tahun ini target pertumbuhan kami sama dengan tahun 2017,” kata Catherine.

Untuk mencapai target tesebut, pihaknya berusaha selalu meningkatkan fasilitas bioskop yang mendukung kenyamanan penonton, berupa penggunaan gambar dan audio layar bioskop terbaik.

“Kami juga terus meningkatkan mutu pelayanan. Salah satunya adalah dengan kemudahan pembelian tiket secara online lewat Mtix kami. Sekarang untuk membeli tiket sudah sangat mudah karena lewat Mtix, langsung registrasi dan bisa langsung beli tiket, tanpa harus antre panjang,” jelas Catherine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi