Cipta Mortar Utama bentuk divisi R&D untuk inovasi produk



KONTAN.CO.ID - BEKASI. Melihat pasar bahan bangunan yang terus bertumbuh, produsen mortar (adukan semen instan) PT Cipta Mortar Utama berfokus pada pengembangan produk-produk baru yang berpotensi diserap oleh kebutuhan dunia konstruksi dalam negeri. Untuk itu perseroan mendirikan fasilitas riset dan pengembangan (R&D) di dekat salah satu lini produksinya di kawasan industri MM2100 Cibitung, Bekasi.

Jose Martos, presiden direktur perseroan menjelaskan bahwa fasilitas R&D ini bakal mendukung pabrikan dalam memecahkan masalah tertentu, menciptakan, dan menginovasi suatu produk baru yang dapat diterima pasar Indonesia.

"Ada sekitar 20 orang yang bekerja di fasilitas ini. Selain inovasi, R&D juga berfungsi menambah knowledge kami soal kebutuhan produk di pasar dan meneliti pilihan bahan baku yang lebih ramah lingkungan," ujarnya saat peresmian fasilitas tersebut, Selasa (18/9).


Tak main-main, Jose mengatakan perseroan sangat serius menggarap R&D ini, di mana investasi untuk fasilitas tersebut memakan dana kisaran Rp 10 miliar - Rp 12 miliar. Menurut perseroan penggunaan mortar bakal lebih efisien, baik secara biaya maupun waktu pemasangan, dimana hal tersebut menjadi nilai jual tersendiri di industri konstruksi.

Adapun secara efisiensi, penggunaan mortar dapat menghemat baik waktu maupun biaya pemasangan sekitar 50% dibandingkan semen biasa. Untuk itu, kata Jose, kedepannya berharap berharap R&D ini dapat menjadi contoh bagi penelitian-penelitian menyangkut pengembangan mortar Instan tersebut.

"Kami terus berinovasi penggunaan material lokal dan pengembangan produk yang relevan untuk pasar Indonesia," terang Jose. Menurut manajemen saat ini R&D sudah berhasil menghasilkan produk baru yang bakal siap rilis di pasaran, hanya saja detilnya masih dirahasiakan.

Setidaknya ada empat jenis produk yang diproduksi oleh pabrikan saat ini, yakni tipe produk mortar, wall, tile adhesive, serta contraction product untuk flooring dan water proofing.

Masing-masing produk memiliki lebih dari 50 tipe, dimana pabrikan bakal memproduksi rata-rata berdasarkan pesanan. Pabrik di Cibitung saat ini tercatat memiliki kapasitas terpasang sekitar 400.000 ton per tahun, menurut manajemen utilitasnya sudah 99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia