KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) menargetkan pendapatan naik hingga 10% di tahun 2024. Di hari pertama perdagangan, saham PART ditutup melesat 24,76% ke level Rp 131 per saham. Direktur PART Tjoeng Rino Saputra alias Ayung mengatakan, PART menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10% di tahun 2024. PART juga menargetkan net profit margin (NPM) di tahun 2024 sekitar 11%-15%.
Asal tahu saja, pendapatan usaha PART di tahun 2023 sebesar Rp 238,10 miliar. Laba bersih tahun berjalan PART tercatat Rp 15,98 miliar di tahun 2023. Target pertumbuhan itu, kata Ayung didorong oleh potensi pertambahan produksi dan perjanjian kerjasama yang ongoing di tahun ini. “Kami sudah memegang pesanan dengan tambahan nilai Rp 4 miliar per bulan dari 45 customer domestik. Dengan penambahan mesin, order ini tinggal kami jalankan dan bisa menambah produksi juga,” paparnya.
Baca Juga: IPO Intra Golflink (GOLF) Milik Anak Tommy Soeharto Oversubscribed 27 Kali Di tahun ini, PART akan membangun gedung baru juga di pabriknya di wilayah Tangerang. Pabrik PART saat ini memiliki 2,3 hektare, dengan sekitar 8 ribu meter persegi yang belum terbangun. “Saat ini kapasitas produksinya masih 95% dan berusaha untuk membuat pabrik bisa berproduksi maksimal,” tuturnya. PART juga tengah berupaya menjalin kerjasama dengan sekitar 15 klien dengan total nilai Rp 27 miliar. “Namun, semuanya masih proses di tahun ini. Klien semua berasal dari domestik. Kami belum ada rencana untuk ekspor,” ungkapnya. Sekedar mengingatkan, PART menawarkan maksimal 680 juta saham biasa. Saham tersebut mewakili 25% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Di mana, harga IPO PART sebesar Rp 105 per saham. Alhasil dana segar yang diraup PART sebesar Rp 71,4 miliar. Nantinya seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk dua hal utama.
Pertama, sekitar 54,39% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis, yaitu dengan total 92 items moulding. Antara lain, namun tidak terbatas, seperti Jig Inspection, Bracket Master, Plate, Holder Handle, Equilizer, Lever Comp, Spring Pad, Retainer, Defflector, dan berbagai macam jenis sparepart lainnya. “Langkah ini guna mendukung pengembangan produk baru Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan dari pelanggan,” ujarnya saat ditemui usai IPO, Jumat (5/7). Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja PART, yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi.
Baca Juga: BEI Ungkap Ada Dua Perusahaan Jumbo Bersiap IPO Asal tahu saja, bersamaan dengan IPO, PART juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 680 juta Waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 33,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran.
Rasio waran tersebut sebesar 1:1 dari saham IPO. Artinya, setiap 1 saham berhak atas 1 waran seri I. Harga pelaksanaan waran seri I adalah sebesar Rp 105 hingga Rp 110, alhasil dana segar yang dikantongi PART dari penerbitan waran adalah maksimal sebesar Rp 74,8 miliar. Dana yang diperoleh PART dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja, guna membiayai kebutuhan operasional sehari-hari seperti pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi PART. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari