Ciptadana: Performa lemah, sell saham MYOR



KONTAN.CO.ID - Performa emiten konsumen pada paruh pertama tahun ini kurang menarik. Tercatat pada semester pertama 2017, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meraih pendapatan Rp 9,39 triliun, naik tipis 1,17% year on year (yoy). Analis menilai harga bahan pokok dan harga rata-rata penjualan (ASP) yang tidak berubah telah menekan performa emiten.

Analis Ciptadana Sekuritas Niko Margonias mengatakan, untuk menanggulangi kemungkinan tergelincir lagi, MYOR sebenarnya sudah merencanakan mengubah ASP sejak tahun 2015. Namun, ia melihat hingga saat ini belum ada perubahan dan memprediksi baru akan terlihat pada paruh kedua tahun ini.

"Bila diubah, maka saya perkirakan MYOR bisa memenuhi prediksi pendapatan 2017 di Rp 20,59 triliun," ungkap Niko, Rabu (23/8).


Ia melanjutkan, salah satu faktor yang menyebabkan pendapatan MYOR hanya tumbuh tipis adalah strategi marketing yang tidak sesuai arahan manajemen. Pasalnya, pada kuartal kedua tahun ini, hanya 10% biaya marketing yang diluncurkan, lebih rendah daripada saran manajemen di 13%.

"MYOR nampaknya tidak mendapatkan timing yang tepat untuk meluncurkan strategi marketing yang baru untuk mendukung kenaikan HPP," jelas Niko. Maka dalam waktu dekat, kemungkinan besar MYOR akan melakukan perubahan strategi marketing yang dapat meningkatkan penjualan.

Tak hanya itu, Niko menilai, momentum Ramadan dan Lebaran telah menekan jumlah hari kerja, sehingga ikut mempengaruhi produktivitas emiten. Memasuki paruh kedua tahun ini, ia melihat, MYOR mungkin bisa meningkatkan kinerja pabrik dan lebih menyesuaikan dengan tren pasar saat ini.

Proyeksi Niko, hingga akhir tahun 2017, MYOR dapat menggapai pendapatan hingga Rp 20,59 triliun, sedangkan hingga 2018 sebesar Rp 23,50 triliun.

Ia merekomendasikan sell saham MYOR, dengan target harga di Rp 1.690. Rabu (23/8), saham MYOR ditutup naik 0,53% dari hari sebelumnya ke posisi Rp 1.905.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini