Ciptadana Sekuritas Asia Memangkas Target Harga SMGR, Begini Penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ciptadana Sekuritas Asia menurunkan target harga PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Lemahnya kinerja menjadi salah satu indikatornya.

Sebagai pengingat, laba bersih SMGR merosot 8,12% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2,17 triliun. Tahun 2022, laba bersih SMGR sebesar Rp 2,36 triliun.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran memaparkan, capaian tersebut berada di bawah estimasinya. "Laba bersih SMGR di bawah estimasi kami sebesar 80%," tulisnya dalam riset, Kamis (14/3).


Baca Juga: Laba SMGR Tertekan pada 2023, Begini Prospek ke Depan dan Rekomendasi Sahamnya

Dipaparkan, beban pokok penjualan meningkat 10,8% YoY menjadi Rp 28,4 triliun. Ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan dampak kenaikan harga bahan bakar pada kuartal IV 2012, yang kemudian berdampak pada biaya energi dan material dan tercermin sepenuhnya pada 2023.

Di sisi positifnya, biaya operasional tahun 2023 turun 6,8% YoY menjadi Rp 5,6 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan biaya transportasi dan penanganan. Hal ini menyebabkan kontraksi pada marjin laba kotor dan laba usaha.

Sementara dari pendapatan, SMGR membukukan pertumbuhan 6,24% YoY menjadi 38,65 triliun. Kenaikan itu didukung oleh peningkatan volume penjualan menjadi 40 juta ton tumbuh 10% YoY, dengan volume regional naik 42% YoY dan volume domestik naik 4,7% YoY.

"Capaian itu juga mengungguli industri (domestik) yang tumbuh 1,6% YoY," katanya.

Dari fundamental, total utang berbunga SMGR per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp15,8 triliun atau turun 5,9% dibandingkan dengan Desember 2022. Hal itu seiring dengan pelunasan sebagian utang bank jangka panjang.

Komposisi total utang berbunga terdiri dari 49,3% pinjaman bank, 31,2% obligasi korporasi, 5,2% liabilitas sewa guna usaha, dan 14,2% dana syirkah temporer. Utang bersih terhadap ekuitas sedikit menurun menjadi 0,21 kali per 31 Desember 2023, dari 0,25 kali per 31 Desember 2022 karena penurunan utang berbunga.

"Namun demikian, EBITDA terhadap bunga sedikit meningkat menjadi 5,6x, didorong oleh beban bunga yang lebih rendah," jelasnya.

Untuk tahun ini, Ciptadana Sekuritas Asia memproyeksikan kinerja SMGR akan bertumbuh. Hanya saja, pihaknya juga menyesuaikan perkiraan harga pokok penjualan dengan kenaikan biaya energi, seperti listrik dan bahan bakar, serta meningkatkan biaya operasional, seperti transportasi, yang secara langsung akan berdampak pada marjin laba kotor dan marjin laba usaha.

 
SMGR Chart by TradingView

Selain itu, Gibran telah mengurangi perkiraan volume nasional untuk 2024 sebesar 1,3%. Sebagai hasilnya, perkiraan total pendapatan SMGR untuk 2024 sedikit lebih rendah 2,3% menjadi Rp 39 triliun dan laba kotor lebih rendah 4,8% menjadi Rp 11,8 triliun.

Hal itu mengakibatkan penurunan 2,4% pada perkiraan laba usaha menjadi Rp 4,7 triliun. Hal tersebut juga mengakibatkan penurunan 8,4% pada laba bersih 2024 menjadi Rp 2,5 triliun.

Dengan demikian, Ciptadana Sekuritas Asia merevisi turun target harga SMGR menjadi Rp 7.700 per saham dari Rp 9.400 per saham dengan mempertahankan rating buy. "Target harga yang baru mengimplikasikan potensi kenaikan sebesar 33,9%, oleh karena itu kami mempertahankan peringkat beli untuk SMGR," imbuhnya.

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .