MOMSMONEY.ID - Selain menciptakan solusi, ini tips atau cara memulai usaha di era digital! Wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Global Enterpreneurship Index (GEI) menunjukkan bahwa negara maju memiliki jumlah wirausaha rata-rata 14 persen dari jumlah penduduknya. Namun jumlah wirausahawan Indonesia menurut data GEI baru 3,1 persen. Hal ini diungkapkan Sugianto Halim, Pendiri SEVIMA, dalam kuliah umumnya di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS Surabaya, Selasa (05/12) siang.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Toning Rambut, Tebal dan Berkilau! Di hadapan Pimpinan ITS Surabaya dan ratusan mahasiswa asal Singapura yang mengikuti kuliah tamu, Halim mengajak perguruan tinggi untuk ikut meningkatkan jumlah wirausahawan dengan cara memulai usaha. Lalu, bagaimana kiat sukses untuk memulai usaha, terlebih di era digital seperti ini? Tiga tips dikupas tuntas oleh Sugianto Halim, disadur dari pengalamannya mengelola SEVIMA Platform. Menciptakan usaha yang dapat memecahkan masalah di masyarakat Tak sedikit pengusaha yang menggebu-gebu dalam merintis usaha tanpa memperhatikan masalah yang dihadapi masyarakat. Padahal, berbisnis membutuhkan kecocokan antara pembeli dan penjual. Contohnya menjual minuman dingin di tempat yang cuacanya panas, dan menawarkan bakso hangat di pegunungan dan lokasi-lokasi yang dingin. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan bisnis yang sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat yang disebut dengan konsep "Problem-Solution Fit". Dengan konsep ini, maka pengusaha bisa menyediakan solusi sesuai dengan masalah masyarakat, dan masyarakat mau membeli produk yang ditawarkan karena bermanfaat untuk mengatasi masalah. Berkolaborasi dengan Pembeli dan Pengguna Produk Kecocokan antara pembeli dan penjual juga bisa dibangun jauh sebelum produk tersebut ditawarkan. Pembeli ataupun calon pembeli, menurutnya bisa diajak berdiskusi dan ditanya tentang produk apa yang mereka butuhkan. Tips kedua yaitu pengusaha harus berkolaborasi dengan pembeli dan pengguna produk mereka. Terlebih di era digital ini, berbagai aplikasi online dapat dengan mudah dan murah digunakan untuk berkomunikasi.
Baca Juga: Rekomendasi Tanaman Hias untuk Hari Ibu yang Antimainstream Manfaatkan telepon, formulir survei, grup whatsapp, dan berbagai media online untuk berkolaborasi. Tanya pembeli dan pengguna produk, apa yang mereka butuhkan, lalu lakukan riset dan validasi.
Memanfaatkan Kekuatan Word of Mouth (Mulut ke Mulut) Halim percaya bahwa investor terbesar suatu bisnis adalah pembelinya. Karena pembeli tidak hanya berperan sebagai sumber pendapatan, namun juga menjadi media promosi yang paling ampuh ketika mereka puas atas produk yang didapatkan. Kepuasan itu akan menghasilkan strategi pemasaran yang disebut Word of Mouth (mulut ke mulut). Oleh karena itu sebagai tips terakhir, pengusaha di era digital menurut Halim harus memanfaatkan kekuatan mulut ke mulut ini. Caranya dengan menghadirkan pelayanan prima, dan merintis komunitas pengguna. Bisnis harus berfokus pada Customer Success, memanfaatkan teknologi, pengetahuan, dan komunitas jejaring untuk bisa memperluas bisnisnya. Karena pembeli yang puas, akan membagikan kepuasannya kepada temannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta