JAKARTA. Setelah mencatatkan tiga perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Grup Ciputra akan merambah Bursa Singapura. Grup Ciputra akan mencatatkan saham melalui perusahan bernama International City Holdings Pte., Ltd. Ini adalah kendaraan Ciputra menggarap bisnis propertinya di luar negeri. Grup Ciputra tak 100% memiliki saham International City Holdings. Porsi saham Ciputra sebanyak 50%. Posisi perusahaan itu juga bukan merupakan anak perusahaan PT Ciputra Development Tbk, sebagaimana saham di PT Ciputra Property Tbk dan PT Ciputra Surya Tbk. Grup Ciputra berencana melepas 35% saham International City Holdings. "Kami menargetkan menggelar IPO (
initial public offering) dua tahun lagi," ujar Agus Surya, Direktur International City Holdings, kepada KONTAN, Rabu (3/9).
Sayang, Agus belum bisa membeberkan berapa banyak dana publik yang mereka incar. Yang pasti, untuk mengantarkan perusahaan itu melaju di pasar saham Negeri Singa, Grup Ciputra masih akan mengandalkan garapannya di tiga negara. Ketiga negara itu
pertama, Vietnam. Sejak merambah pasar properti Vietnam pada dekade 1990-an, International City Holdings kini punya lahan sekitar 300 hektare (ha). Sisa tabungan lahan di negara berpaham komunis itu tinggal sepertiganya. Sebab, International City Holdings sudah membangun 2.000 unit hunian tapak, 10 menara apartemen dan pusat perbelanjaan. Perusahaan itu juga berencana membangun 80 menara lagi dengan konsep
new town atau
township project. Negara
kedua adalah Kamboja. Di negara yang tersohor dengan kuil Angkor Wat itu, International City Holdings sudah membangun 200-300 unit hunian tapak. Total lahan milik perusahaan itu adalah 260 ha.
Ketiga, China. Ini adalah negara teranyar yang dirambah Grup Ciputra. Karena masih dalam tahap pengembangan awal, International City Holdings baru membangun 300 unit rumah di atas total lahan 300 ha. Bukan tanpa alasan Grup Ciputra memilih ketiga negara itu. "Karena ekonomi Vietnam tumbuh 5%-6%, Kamboja 6%-7% dan China 10%. Inilah yang menjadi alasan kami ekspansi di tiga negara ini," ujar Agus. Tanpa menyebutkan keuntungan yang sudah direguk melalui International City Holdings, Grup Ciputra merancang pengembangan proyek di tiga negara itu untuk jangka waktu 20-30 tahun ke depan. Dus, grup perusahaan itu belum berencana merambah negara baru. Proyek domestik Meski sedang mempersiapkan diri menggelar hajatan IPO di luar negeri, Grup Ciputra tetap mengembangkan proyek di Tanah Air. Teranyar, melalui Ciputra Property, Grup Ciputra mengembangkan proyek
mix-used di Kembangan, Jakarta Barat bertajuk Ciputra International.
Ciputra Property mengembangkan proyek senilai Rp 5 triliun melaui PT Ciputra Puri Trisula. Ini adalah perusahaan patungan, dimana Ciputra Property memiliki 55% saham dan Trisula Group mendekap 45% saham. "Kawasan Jakarta Barat memiliki potensi yang bagus khususnya untuk perkantoran," terang Chandra Ciputra, President Director Ciputra Property Tbk. Ciputra International memakan luas lahan 7,4 ha. Proyek itu akan terdiri dari enam menara perkantoran, tiga menara apartemen dan satu menara hotel. Pembangun proyek ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Ciputra Property menargetkan penjualan proyek tersebut sudah bisa berkontribusi pendapatan tahun ini juga. "Kami menargetkan bisa berkontribusi 25% tahun ini," ujar Chandra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anastasia Lilin Yuliantina