KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk sambut baik penurunan loan to value (LTV) kredit properti. Hal tersebut diyakini dapat mendongkrak penjualan lantaran kendala utama pembeli dari uang muka atau down payment (DP). Aditya Ciputra Sastrawinata, Head of Investor Relations & Corporate Finance CTRA menerangkan dampak dari penurunan LTV akan menjadi dampak baik bagi sektor properti. "Karena kendala utama pembeli rumah ketidakmampuan untuk membayar DP," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (20/9). Baca Juga: Kuota sudah habis di Agustus, pengusaha minta tambahan jatah FLPP Karenanya, dengan penurunan DP dinilai akan membantu pembeli rumah pertama dapat menjangkau untuk pembayaran uang mukanya. Wajar saja, hal tersebut lantaran mayoritas pembelian produk perseroan dilakukan dengan skema KPR. Adit menggambarkan, sepanjang semester I kemarin dari raihan marketing sales perseroan sebesar Rp 2,4 triliun, 48% menggunakan skema KPR. Sedangkan, untutuk tunai bertahap sebesar 31%, dan tunai keras 21%. Dari sana, prodouk dengan harga Rp 1,5 miliar ke bawah yang paling banyak diburu konsumennya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ciputra (CTRA) nilai penurunan LTV dorong sektor properti
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk sambut baik penurunan loan to value (LTV) kredit properti. Hal tersebut diyakini dapat mendongkrak penjualan lantaran kendala utama pembeli dari uang muka atau down payment (DP). Aditya Ciputra Sastrawinata, Head of Investor Relations & Corporate Finance CTRA menerangkan dampak dari penurunan LTV akan menjadi dampak baik bagi sektor properti. "Karena kendala utama pembeli rumah ketidakmampuan untuk membayar DP," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (20/9). Baca Juga: Kuota sudah habis di Agustus, pengusaha minta tambahan jatah FLPP Karenanya, dengan penurunan DP dinilai akan membantu pembeli rumah pertama dapat menjangkau untuk pembayaran uang mukanya. Wajar saja, hal tersebut lantaran mayoritas pembelian produk perseroan dilakukan dengan skema KPR. Adit menggambarkan, sepanjang semester I kemarin dari raihan marketing sales perseroan sebesar Rp 2,4 triliun, 48% menggunakan skema KPR. Sedangkan, untutuk tunai bertahap sebesar 31%, dan tunai keras 21%. Dari sana, prodouk dengan harga Rp 1,5 miliar ke bawah yang paling banyak diburu konsumennya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News