KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) berencana menganggarkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk tahun depan. Besaran capex tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan anggaran di tahun 2019 dan 2020. "Anggaran capex CTRA sangat tergantung terhadap pemulihan ekonomi, mungkin sekitar antara tahun 2020 dan 2019, jadi sekitar Rp 1 triliun," kata Direktur Independen Ciputra Development Tulus Santoso kepada Kontan.co.id, Rabu (16/12). Dana ini berasal dari kas internal. Tahun ini, CTRA telah menyerap belanja modal Rp 800 miliar dari anggaran awal sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan capex tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun.
Di tahun 2021, CTRA masih akan menggunakan capex untuk keperluan yang sama yaitu sekitar 60% untuk pembebasan lahan di lokasi yang sama dan sekitar 40% untuk konstruksi. Penggunaan belanja modal ini serupa dengan tahun ini.
Baca Juga: IHSG diramal lanjut menguat, cermati rekomendasi saham untuk Kamis (17/12) Tulus mengatakan, serapan capex sepanjang tahun ini digunakan untuk pembebasan tanah sekitar 60% dan sisanya untuk konstruksi yakni mal, rumah sakit, dan hotel. "Lokasinya pembebasan tanah di Tangerang dan Surabaya sebagai pembulatan dan perluasan proyek
existing. Sedangkan di kota lain lebih ke kerja sama operasional (KSO)," ujar Tulus kepada Kontan.co.id, Rabu (16/12). Adapun jumlah
landbank yang dimiliki Ciputra saat ini sekitar 4.304 hektare. Keperluan konstruksi yang dibutuhkan Ciputra Development yakni untuk membangun mal di Surabaya. Di Surabaya, Ciputra memiliki dua mal yaitu CitraLand Surabaya seluas 26.000 meter persegi
net leasable area (NLA) dan Ciputra World Surabaya sebesar 37.000 meter persegi. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, Ciputra tercatat masih dalam progres penyelesaian beberapa proyek seperti gedung parkir Ciputra World Surabaya yang penyelesaiannya sudah 85,09% dan ditargetkan rampung pada kuartal kedua 2021. Kemudian perluasan mall Ciputra World Surabaya progresnya mencapai 73,52% dan ditargetkan rampung pada kuartal kedua 2021. Di Jakarta, Ciputra tengah menggarap proyek pengembangan hotel di Ciputra Word 2 Jakarta yang penyelesaiannya baru 21,19% dan ditargetkan selesai setelah tahun 2023. Kemudian Ciputra International Jakarta-Office Tower 2 mencapai 77,16% ditargetkan rampung setelah tahun 2020.
Baca Juga: Sektor Properti Ditaksir Membaik di 2021, Simak Rekomendasi untuk CTRA dan SMRA Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengungkapkan, pendapatan berulang
(recurring revenue) Ciputra Development bisa tumbuh 17%
compound annual growth rate (CAGR) di 2021 didukung oleh pengembangan 37.000 meter persegi
net leasable area (NLA) di Ciputra World Surabaya Extension. "Selain itu CTRA memiliki bisnis rumah sakit yang sedang dikembangkan yang akan mendukung pendapatan sekitar Rp 350 miliar-Rp 400 miliar di 2021, terutama karena potensi kenaikan di tengah pandemi," kata Joey, Rabu (16/12).
Lebih lanjut, kondisi
net gearing CTRA yang tercatat sebesar 30% dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kondisi yang sehat. Dus, CTRA diprediksi bisa menghadapi kondisi apabila pandemi Covid-19 berkepanjangan dan atau mengeksekusi kesepakatan tawar-menawar
landbank. Joey juga memprediksi laba bersih CTRA bisa tumbuh 23% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,06 triliun dari proyeksi laba di 2020 sebesar Rp 857 miliar. Hal ini didorong oleh harga produk yang lebih rendah di kisaran Rp 650 juta-Rp 2,5 miliar dibandingkan pada tahun 2018 yang harganya di kisaran Rp 900 juta-Rp 3,8 miliar.
Baca Juga: Diselimuti sentimen positif, saham-saham emiten properti ini bisa dilirik CTRA memiliki proyek terbanyak sekitar tujuh proyek untuk segmen kelas menengah ke bawah yaitu Citra Maja Raya di kisaran Rp 266 juta per unit, CitraIndah City Jonggol di kisaran Rp 362 juta, dan CitraGrand Semarang Rp 1,4 miliar. Kemudian Citra Raya Tangerang Rp 735 juta, Citra Sentul Raya Rp 1,1 miliar, Tallasa City Makassar Rp 1,5 miliar dan CitraGarden Sidoarjo Rp 1,5 miliar.
Joey masih merekomendasikan beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.200. Terutama karena CTRA memiliki diversifikasi portofolio di 33 lokasi di Indonesia yang meminimalkan risiko terkonsentrasi. Saat ini CTRA diperdagangkan dengan diskon 80,3% dari perkiraan NAV Sucor Sekuritas, sedikit di atas -1 standard deviasi NAV 5 tahun. Pada perdagangan Rabu (16/12), harga CTRA ditutup pada level Rp 900 per saham.
Baca Juga: Prospek Saham Properti Cerah, Simak Rekomendasi Saham BSDE, CTRA, LPKR, dan SMRA Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati