KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memutuskan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Adapun progresnya sampai saat ini masih terus berjalan meski di tengah situasi pandemi Covid-19. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) mengklaim pemindahan ibu kota baru akan berefek pada sejumlah proyeknya di Kalimantan Timur. Hal itu lantaran, pihaknya memiliki sejumlah proyek properti di wilayah Samarinda. Menanggapi hal itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk Harun Hajadi mengatakan, perseroan akan terus mengeksplor peluang bisnis properti termasuk membidik proyek di ibu kota negara baru.
Baca Juga: Marketing sales Ciputra Development (CTRA) capai Rp 4 triliun hingga Agustus 2021 “Tentu kita akan bidik peluang properti sesuai dengan visi dan misi Ciputra. Sehingga sampai saat ini kami masih dalam tahap exploring mengenai pembangunan proyek di Kalimantan Timur,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/10). Sayangnya, dia mengatakan bahwa perseroan belum bisa memastikan akan membangun jenis properti apa saja di sana. “Tapi yang pasti IKN akan menjadi katalisator utama bagi perkembangan dan pertumbuhan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur,” sambungnya. Sebagai informasi, CTRA memang telah memiliki dua proyek di Samarinda yakni yaitu CitraLand City Samarinda dan CitraGrand Senyiur City. Asal tahu, CTRA memiliki total 870 hektare land bank di Kalimantan. Luas tanah yang terbesar adalah atas nama CitraGrand Senyiur City Samarinda seluas 397 hektare. “Sampai saat ini, pembangunan kedua proyek tersebut masih terus berlangsung,” katanya.
Dia menyebutkan, proyek-proyek perumahan gang telah dikembangkan di Samarinda memang sudah dikembangkan lebih dari 10 tahun, di mana hal itu jauh dari sebelum adanya rencana IKN di Kalimantan Timur. “Tentunya akan kita kembangkan lagi dan tetap
explore new projects,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto